Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Saturday, October 17, 2009

sebuah arti

batang pohon sekokoh apapun suatu saat akan ada yang mengalahkannya.

arus laut sederas apapun suatu saat akan tiba saatnya dia reda.

hati seseorang sekuat apapun suatu saat akan sampai waktunya dia tergoyahkan.

mental seseorang sekuat apapun suatu saat akan tiba waktunya dia tergoyahkan.

sepertinya aku sedang merasakan fase seperti ini. saat-saat yang diam, tak berdaya, pikiran dan hati kosong, meski tak terpuruk tetap saja tak ada makna. sesaat ku menginjakkan kaikiku di kota pilihanku ini aku disibukkan oleh kegiatan kampus. namun beberapa hari kemudian di saat kegiatanku hanya beberapa dan tak begitu padat, di saat aku memiliki banyak waktu untuk dinikmati, malah muncul sebuah pikiran bahwa kesibukan lebih baik dari keadaan itu. meski aku telah mengisi waktu kosongku dengan berjalan-jalan dan bersenang-senang bersama teman-temanku tetap saja hatiku terasa mati, tak ada tanda kehidupan sama sekali. ada apa dengan aku ini? aku tak pernah seperti ini sebelumnya. setahun yang lalu aku sangat menikmati suasana di kota ini dengan berbagai hal baru yang menantang. kini terasa hitam putih tak berwarna. adakah dalam diriku yang salah? kuakui segala sesuatunya berubah lumayan pesat. kehidupan kampusku dimana aku mengenal lebih banyak teman, dosen, dan hal yang berkaitan dengan tempat kumenimba ilmu itu. kehidupan rumahku yang kini berubah menjadi kos. aku tak lagi memakai kata "rumah" karena sesungguhnya aku tak menemukan makna rumah apapun di sana. bahkan kadang aku merasa seperti suatu tempat yang membuatku bagaikan ikan yang harus bernapas dengan labirin di lumpur atau seekor burung di sebuah kebun binatang yang hanya bisa menunjukkan keindahannya pada pengunjung yang datang. aku ingin seperti ikan di laut yang bisa bernapas sewajarnya dan mengitari samudera yang luas dan aku juga ingin menjadi burung yang terbang bebas di angkasa membuat terpukau semua orang. kadang aku merasa aku mengalah di sisi lain mereka merasa aku egois. kadang aku merasa mereka egpis di sisi lain mungkin mereka merasa telah mengalah. apapun itu tidaklah penting, yang terpenting mereka tak merasakan tersiksa dan sakit itu sedang aku merasakannya. pertahananku pernah roboh dan aku menatanya kembali. kali ini aku merasakannya roboh lagi. mungkin karena inilah apapun yang kunikamati di luar sana setelah kembali tetap aja hatiku kosong. aku rindu rumahku sendiri meski aku ditegur bahkan dimarahi sekalipun tak pernah ada dendam. dulunya besar harapanku aku akan menemukannya namun jangankan menemukannya bahkan hak untukku bernafas tak sepenuhnya kumiliki. kesalahan mungkin ada padaku tapi bahkan aku sendiri tak mengerti di mana letak kesalahanku itu. selama aku mash bisa bertahan aku berjanji pada diriku dan keluargaku pasti aku bertahan. namun jika pertahananku tak lagi bisa kubangun aku juga tak berdaya lagi. itulah saatnya aku pergi, mungkin di luar sana aku akan bernafas lebih lega dan tak sesakit ini.

No comments:

Post a Comment