Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Saturday, October 17, 2009

Curahan hati untuk sobatku...

Awan kelabu disertai angin bertiup kencang. Semakin kelabu akhirnya menjadi hitam kemudian turunlah tetesan-tetesan kesedihan.

Hari ini bukanlah awal hari yang menyenangkan bagiku. Dari awal pagi sudah ada hal yang membuat resah. Namun tak menyangka akan separah ini. Banyak kejadian yang membuat kepalaku nyaris meledak, aku lebih baik memilih bersembunyi daripada menghadapi satu hari ini.

Teman seperjuangan sekaligus saudara aku meninggalkanku untuk selama-lamanya pada hari ini. Aku tahu di satu sisi dia merasa berat hati meninggalkan kami semua namun di satu sisi dia akan merasa lebih lepas, lebih bebas, yang mungkin pernah menjadi keinginannya dulu ataupun pernah terpikirkan olehnya dulu.

Wahai sobatku, tahukah kamu hati ini sakit melihatmu pergi? Ingin rasanya memanggilmu kembali dan memelukmu erat agar kamu tidak mampu melepas diri. Namun hati ini juga turut senang dengan kepergianmu. Apalah arti sebuah status, kita akan tetap saudara dengan atau tanpa keluarga itu. Tak butuh status itu untuk mengakui kamu sebagai anggota keluarga. Di hatiku kamu tetap akan menjadi saudaraku. Pergilah, sobat! Mungkin itu akan lebih baik daripada diri ini yang terjebak. Ingin rasanya kusegera menyusulmu namun masih ada saudara-saudara lain yang senasib denganku.

Tahukah kamu aku ingin sekali kepas dari ikatan keluarga ini? Tahukah kamu aku merasa sangat tersiksa? Seluruh tenagaku terkuras dan apa yang kudapatkan? Keluarga yang bagiku tak layak disebut keluarga. Kamu beruntung sekali telah keluar dari lingkup menyiksa ini, dengan saudara-saudara yang memandang rendah, yang menghina, yang meremehkan, mengganggap dirinya baik, selalu menyalahkan tanpa peduli situasi. Inikah definisi sebuah keluarga? Yang orang di dalamnya merasa derajat lebih tinggi hanya karena status itu. Jika aku bisa memilih saat ini, ingin kumelepas semuanya dan kembali ke kondisi semula, dimana hari-hariku dipenuhi canda tawa riang sahabat-sahabatku, yang meski bukan keluarga namun tetap berada di sampingku menyemangatiku, mendukungku. Kembali ke kondisi awal dimana aku sangat menikmati hari-hariku dan berharap tiap hari datang ke tempat itu karena hanya di sanalah aku bertemu dengan mereka. Saat ini, tiap hari aku merasa enggan sekali datang ke tempat itu, sahabat-sahabatku menjaga jarak denganku hanya karena sebuah status.

Sobat, tahukah kamu sahabat-sahabatku itu jauh lebih berharga dari status itu? Status itu membentang jarak antara diriku dengan mereka. Aku tak bisa bergaul bebas dengan mereka. Ini harga yang harus kubayar untuk sebuah keluarga itu. Keluarga yang malah lebih harus kujaga perasaannya, bukan tempat kumencurahkan dan melampiaskan perasaanku. Keluarga dimana aku lebih harus menjaga sikap baikku dan segala kepura-puraan agar dapat diterima. Keluarga yang bahkan lebih mempersoalkan sesuatu daripada orang luar. Keluarga dimana aku tak mampu menjadi diriku sendiri jika tidak ingin dicemooh. Keluarga yang bahkan hingga saudaraku keluar tak mampu menerimaku apa adanya.

Apa yang kudapatkan setelah aku kehilangan teman-teman berhargaku? Hanyalah rasa sakit, sobat. Hati ini perih, tak tahu hingga kapan aku dapat bertahan menghadapi tingkah laku keluargaku ini. Namun, di keluargaku ini juga aku menemukan saudara-saudara senasibku, yang merasakan hal yang sama. Aku akan menemani mereka berjuang hingga suatu saat aku melepas statusku untuk selamanya. Jika sebelum saat itu tiba diri ini sudah tak berdaya, tak mampu, dan tak kuat, maka aku akan menyusulmu sobat.

Hujan turun dengan derasnya berharap hendaknya turut membawa kesedihan ini.

5 Oktober 2009

No comments:

Post a Comment