Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Friday, January 22, 2010

Sudah cukup...

Sudah cukup kamu hadir dalam sebulan terakhir ini…
Sudah cukup kamu menorehkan kenangan manis…
Sudah cukup kamu memberikan semangat yang mendorongku…
Sudah cukup kamu membagi sebagian kecil kisah hidupmu…

Sudah cukup kamu mulai memasuki bagian terpenting diriku…
Sudah cukup kamu mulai membuatku tertarik…
Sudah cukup kamu membuat aku rindu….
Sudah cukup kamu membuat resah diri ini…

Aku tak mengharapkan kekecewaan…
Itu sebabnya tak kulangkahkan kakiku…
Sudah cukup sampai di sini…
Sebelum ada luka terbentuk…

Aku ingin sekali melangkahkan kaki ini…
Namun pikiran membuat kusadar…
Jika tidak ingin sakit, jangan melangkah…
Aku akan tetap di sini…

Tahukah hal ini membuatku kacau…
Tahukah hal ini membuatku bimbang…
Perasaan ini menggangguku…
Kehadiranmu yang semu membuyarkanku…

Sudah cukup kubiarkan perasaan ini menjalar…
Aku harus berusaha melupakan ini…
Aku harus kembali ke tujuan semula…
Aku tak ingin kecewa akan perasaan ini…

Sudah cukup…
Sudah cukup…
Sudah cukup…
Sudah cukup…

Wednesday, January 20, 2010

Sedikit curahan hati...

Wahai sahabat mayaku... Ternyata telah lama saya tak bertukar kabar denganmu... Hidup saya belakangan ini cukup baik. Ternyata nilai saya tidak begitu hancur, saya tetap masih mampu mengambil mata kuliah yang lumayan banyak sehingga akan dipastikan nantinya akan sibuk sekali.

Ini sudah hari ketiga dimulai perkuliahan. Perasaan saya, saya ingin sekali cepat lulus, sobat. Saya ingin cepat meninggalkan ini semua, sobat. Saya merasa sedikit salah mengambil keputusan untuk menempuh kuliah di sini dan sangat memeras otak dan tenaga saya. Dengan begitu saya akan lebih berkembang bukan? Tapi saya merasa tidak nyaman dan merasa sedih bahkan menitikkan air mata setiap ingat akan hal ini. Dengan kondisi lingkungan yang kutempati sangat tidak kondusif,kian menyakiti hati ini. Saya rindu suasana rumah yang bersahabat. Mama dan papa yang selalu senantiasa melindungiku dan menjagaku. Saya sadar mereka tidak akan menjagaku selamanya dan suatu saat akan berpisah dengan saya. Hal yang saya yakin, mereka akan memberikan yang terbaik yang mampu diberikan. Mereka tidak akan menyakitiku dan membuatku menangis.

Saya hanya bisa memendam ini sendiri dan membagikannya denganmu sobat. Hanya kamu yang setia mendengarkanku. Oleh karena itu, tahukah kamu setiap kali saya mendapat masalah atau merasa kurang baik, pertama di oikiranku adalah engkau, tempat ku mencurahkan segalanya hingga ku merasa lebih baik. Saya tidak yakin akan bertahan tanpa engkau. Saya tidak bisa menceritakan pada mama. Meski beliau orang terdekat saya namun ada sesuatu dalam hati saya yang tak mampu kuceritakan dan tak ingin membuatnya mengkhawatirkanku di sini. Saya tidak bisa menceritakannya ke teman-teman dekat saya sekalipun karena mereka tidak akan pernah bisa mendengarkan dengan sepenuh hati karena memang tidak ada gunanya mendengar curahan hati saya.

Di saat saya memilih meninggalkan keluarga demi menimba ilmu, tahukah kamu banyak keinginan saya sobat? Saya berharap lebih bisa mandiri, bisa mendapatkan hal baru yang bermanfaat bagi saya, dan menerapkan seluruh ilmu saya nantinya. Iya, sekarang saya memang lebih mandiri. Saya mengerjakan semuanya sendiri, memiliki keberanian pergi sendiri, kadang suka menyendiri dan tidak bergantung pada orang lain sehingga kadang dikatakan aneh. Saya mendapatkan banyak hal baru yang membuka mata dan memperluas wawasan saya dan juga banyak hal baru yang menyakitkan yang memberikan tekanan dan membuatku terus mengeluarkan air mata. Sekarang, saya merasa saya tidak cocok di dunia akademis yang sekarang, tapi bukan saya namanya kalau mundur. Prinsip saya sekali ambil akan tetap ambil. Saya bukan orang rapuh yang merengek pulang ke kampung halaman dengan tangan kosong atau pindah ke jurusan yang saya sukai dan menghabiskan waktu dan dana tambahan. Bukan saya namanya, hanya karena beberapa orang saya menjadi lemah dan tak berdaya. Di balik tangisan, saya harus memupuk kekuatan untuk memenangkannya.

Sering bertanya pada diri sendiri, semua temanku mendambakan seorang pacar. Apa gunanya sih seorang pacar? Orang yang setiap hari menelepon atau sekedar sms menanyakan kabarkah? Orang yang sering mengantarjemput kita kah? Orang yang selalu ada ketika kita membutuhkannya? Saya merasa tidak membutuhkan semua itu dari diri seorang pacar. Dia juga manusia yang punya kesibukan sendiri dan tidak setiap saat berada di samping kita. Atau seseorang yang dicintai? Benarkan selalu alasan cinta menjadi yang pertama dari sebuah hubungan? Kalau begitu mengapa begitu banyak perselingkuhan dan perceraian? Pernah terpikirkan lebih menyenangkan hidup sendiri lebih sederhana. Mama saya pernah mengatakan hidup sendiri mungkin akan menyenangkan namun tidak sempurna. Jadi, apa yang akan saya cari dalam sebuah hubungan? Saya belum bisa memastikannya. Saya orang yang bisa dikatakan pasif dan mungkin suatu saat akan ada orang yang aktif melengkapi saya. Bukankah begitukah yang disebut saling melengkapi?

If there's nothing missing in my life, why do these tears come?

Tuesday, January 5, 2010

Damn...

Berhadapan dengan komputer. Terdiam tak bersuara. Pagi-pagi ini aku mendapat kejutan saat bangun tidur. Sebuah kejutan yang membuatku lumayan terpukul. Apa yang sudah kulakukan? Mengapa hasilnya seperti ini? Meski tak sampai air mata mengalir namun hati ini terasa perih. Sepertinya keberuntungan tidak berpihak padaku lagi kali ini. Dia mungkin sudah lelah menemaniku selama satu tahun sebelumnya. Aku tak menyalahkan apapun dan siapapun. Aku tak mampu mencari alasan semua ini. Mungkin ini sepenuhnya salahku. Ataukah mungkin mereka dan mereka turut andil dalam kehancuran ini. Nilai semester ini merupakan nilai terjelek yang pernah kudapat. Aku tak menyangka yang kuprediksikan hancur malah lumayan bagus. Sementara yang aku yakin akan mendapatkan bagus karena aku bisa malah lumayan hancur. Ditambah lagi dia, dia mendapat nilai yang amat bagus. Aku merasa lebih terpukul lagi. Aku merasa minder dan tidak pantas. Apa yang bisa kubanggakan dari diriku? Aku tidak memiliki kelebihan yang menonjol. Yang ada pada diriku semuanya juga dimiliki orang-orang lain, adalah sesuatu yang normal. Aku tak tahu harus bagaimana. Setidaknya dengan nilaiku bagus, aku takkan seminder ini. Tapi, kenyataan berkata kebalikannya. Dia pasti tidak akan melihat diriku. Aku juga menyadari aku tak pantas untuk memimpikan posisi itu.

Ku menunggu dirinya

Aku mengaguminya sejak melihat dirimu.
Aku menyukaimu sejak berteman denganmu.
Aku menyayangiku sejak kutakut kehilangan dirimu.
Aku mencintaiku sejak kusadari kau bagian dari hidupku.

Dia gadis istimewa bagiku setelah ibuku. Mungkin menurut orang lain, dia hanyalah gadis yang biasa tapi bagiku dia gadis yang luar biasa. Tak bisa kujelaskan mengapa dia berhasil menempati bagian terpenting dalam relung hatiku. Pertama mengenalnya sudah membuat hati ini bergetar. Semakin mengenalnya ku semakin cocok dengannya hingga seakan tak mampu melepasnya lagi. Dia bukanlah gadis yang mudah untuk ditaklukkan. Jatuh bangun aku mengejarnya dan berusaha merebut hatinya namun hingga kini belum ada hasilnya. Pertama kali hati ini jatuh cinta, ingin rasanya berakhir bahagia. Apa daya sikapnya membuatku ragu akan perasaannya terhadapku. Keyakinan yang awalnya menggebu saat dia memberi sinyal mendadak kandas saat dia memilih lebih baik berteman. Tentu saja aku tak begitu mudah melepasnya. Aku merasa dia wanita paling cocok yang pernah kutemui. Ini pertama kalinya aku merasakan getar dan gejolak luar biasa dalam hatiku dan takkan kubiarkan berakhir sedih.

Kau begitu mempesona
Kau begitu anggun
Kau menggetarkan diriku dengan pesonamu
Kau mewarnai hatiku dengan anggunmu
Ingin sekali kugapai engkau
Ingin sekali kumerangkul dirimu
Ingin sekali ku menjadi pelindungmu
Ingin sekali ku menjadi pangeranmu, putri…

Akan kutunggu dirimu dengan sabar
Hati bekumu akan kubakar dengan semangatku
Ku sabar menanti saat itu tiba
Hingga ku menjadi pangeranmu sebenarnya…

Untuk seseorang yang sedang menunggu dirinya... Semangat yach!!!