Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Saturday, October 17, 2009

Pengagum Rahasia

“Hah! Dapat lagi hari ini? Sapa sih? Bikin orang penasaran aja,” teriakku di depan pintu rumah pagi ini.
“Tidak baik cewek teriak pagi-pagi. Malu sama tetangga,” tegur mama.
“Iya tuh, mentang-mentang ada fansnya aja. Gak usah heboh gitu deh,” tambah Choco, adikku yang super reseh.
¤¤¤

“Dapet surat cinta lagi lu?” tanya Laurence saat melihat raut wajahku.
“Like usually. From my secret admirer. Sekarang tuh problemnya gue pengen tao sapa tuh cowok. Tampangnya gimana? Kok gak berani ngomong langsung?” cerocosku.
“Kalo gue malah suka cara gini, biar kesannya lebih romantis gitu lho,” kata Laurence sambil tersenyum.
¤¤¤

Sudah tiga bulan aku menerima surat-surat yang berisi kata-kata yang romantis banget di laci mejaku, bunga mawar dan permen di depan pintu rumahku, sekarang ditambah lagi kata-kata romantis itu juga muncul di hp dan emailku. Sapa sih orang iseng ini?
¤¤¤

Hari ini Laurence tidak masuk sekolah karena demam. Aku akan menjenguknya setelah eskul nanti. Usai makan siang sendirian, aku berjalan dengan malas ke pinggir lapangan basket dan mengamati beberapa cowok sedang bermain basket. Sekolah sudah agak sepi karena bel pulang sekolah sudah berlalu setengah jam. Seorang cowok yang tak pernah kulihat sebelumnya bergerak dengan lincah melewati teman-temannya dan memasukkan bola ke ring sambil berteriak,” Princess Candy!”

Lho, itu kan nama panggilan yang diberikan pengagum rahasiaku untukku. Jangan-jangan cowok itu… Tanpa kusadari mataku telah ditutup seseorang dari belakang. Aku meraba tangannya dan memastikan orang itu pasti cowok.

“Sapa ya?”
“Tebak donk.”
Mana ada cowok yang tertarik padaku selama ini. Cowok yang dekat denganku aja gak ada di sekolah ini. Kalo sekolah lain sih ada tapi gak mungkin jam segini mereka datang. Satu-satunya yang mungkin…
“My princess Candy,” bisisk cowok itu di telingaku.
Betul kan perkiraanku. Dia itu cowok tadi.
“Kamu?”
Dia melepaskan tangannya dan berjalan ke depanku.
“Dengan hormat kuperkenalkan diriku, namaku Betrand, Princess Candy,” katanya sambil berlutut bak seorang pangeran sedang memohon pada putri.
“Hahaha…. Gak perlu gitu lagi. Ternyata kamu yang selama tiga bulan ini mengangguku terus.”
“Maafkan aku, Princess. Kalau perbuatanku selama ini tidak menyenangkan hati Princess Candy.”
“Maafmu kuterima. Tapi jangan panggil aku Princess donk. Panggil aku Candy aja ya.”
“Apapun akan kulakukan asalkan Candy bahagia.”
“Kamu ini lucu banget.”

Aku harus segera memberitahukan soal ini ke Laurence. Dia pasti pengen tau sapa cowok misterius ini. Tampangnya lumayan cakep juga. Aku yakin dia cowok yang baik.
“Oh ya, bukannya kamu ada eskul hari ini?” tanyanya yang sudah duduk di sampingku.
“Iya. Bentar lagi kok.”
“Setelah itu langsung pulang?”
“Ga. Aku mau jenguk temanku yang lagi sakit.”
“Laurence ya? Keberatan kalau aku juga ikut dan setelah itu kita jalan-jalan sebentar?”
“Iya kok kamu tau. Ya, bole juga sih.”
“Apa sih yang aku gak tau tentang kamu?”
¤¤¤

Setelah tiga bulan tahap pengenalan dan pendekatan kami, aku dan Betrand akhirnya jadian juga. Kalau dia sih tak perlu susah-susah buat ngenal aku karena dia sudah tau semuanya tentang aku.

Ternyata hubungan kami tidak selalu mulus. Meski dia begitu baik, kadang-kadang kami masih juga ribut. Apalagi yang namanya cemburu itu tak dapat dihindari. Kami tak bisa marahan lebih dari seminggu. Alhasil hubungan kami sejauh ini masih bisa dipertahankan. Bulan depan hubungan kami akan memasuki tahun ketiga.

Dipikir-pikir lucu juga ya. Aku bisa jadian sama pengagum rahasiaku. Aku selalu berdoa semoga aku dan dia selamanya bahagia. Pertengkaran-pertengkaran kecil menghiasi hari indah kami berdua. Soalnya katanya pertengkaran itu bumbu cinta.

“Candy, kamu ini gimana sih? Tadi kan aku da nelpon kamu suruh kamu siap!”
“Sabar dikit donk. Kan mao ketemu camer jadi harus lebih rapi. Bawel!”
¤¤¤

Medan, 15 Juni 2006

No comments:

Post a Comment