hidup itu tidak pasti... itu yang selalu tertanam dalam pikiranku dan aku selalu berusaha tuk mengurangi kadar ketidakpastian itu. penghalang-penghalang di depan mata sering kali mampu dihadapi. namun, perubahan yang drastis yang dihadapi tanpa persiapan akan membuat kehilangan arah dan akal, seakan terhipnotis dan tak bisa berbuat apa-apa. aku mengalami hal ini beberapa waktu lalu dan akhirnya sadar akan yang disebut kemelekatan. terjebak di dalamnya, sangat tergantung pada suatu objek. kuakui akhir-akhir ini aku memang berhubungan erat dengan objek itu hingga bisa dikatakan tiada hari kulewati tanpanya. ketika sampai pada satu titik aku tak mampu berhubungan dengannya karena kondisi yang ada maka aku seakan terpuruk, seakan menjadi gila, sedih, kecewa, kesal, semua perasaan itu bercampur aduk dalam hati dan pikiran. aku diombang-ambing oleh perasaan kacau. aku terlalu melekat padanya, tanpanya tercipta sebuah perubahan yang cukup drastis. hati yang kecewa terasa sakit, amat sakit, serta perih. hanya bisa berdiam diri dan bersembunyi di balik tangisan. sebuah tangisan yang kutahu juga takkan menyelesaikan segalanya, takkan membuat segalanya menjadi lebih baik. yang kuyakin hanyalah tangisan itu akan membuat hati dan pikiran ini menjadi lebih lega juga lebih tenang agar tak terpendam rasa sakit itu yang akhirnya beralkibat fatal pada hari-hari ke depanku. tangisan yang membawa pergi segala kekesalan, kekecawaan, dan juga kesakitan, membawa bagian dari bebanku.
kembali di ruang empat sudut
tempatku bersembunyi
tempatku bercerita
tempatku berdiam
tangisan kian tersedu-sedu
terbentuk aliran air mata
turun melewai pipi
kian detik kian deras
sakit ini...
kecewa ini..
kesal ini...
ikut tersapu sebagian...
meski hanya sebagian, tak apa, lebih baik begitu daripada tidak sama sekali.
No comments:
Post a Comment