Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Wednesday, February 17, 2010

Tahun Macan...

Sebuah tahun baru mengawali langkah...
Bagai macan yang siap menantang...
Tak gentar... tak lelah...
Terus maju menantang...

Kuharap kamu terima maafku sobat. Hingga saat ini aku baru sempat bercerita kembali padamu. Tahukah kamu sobat kutelah merindukanmu. Kesibukanku lumayan selama beberapa hari ini. Akhirnya malam menyambut tahun macan kuhabiskan dengan mereka. Mereka yang tulus dan tak ada maksud apa-apa menemaniku dan menorehkan kenangan yang tak biasanya. Banyak kejadian yang unik dan lucu.

Di hari memulai sebuah tahun yang baru, aku mengawali dengan pergi ke vihara karena kebetulan jatuh di hari MInggu. Seperti bisa ditebak yang datang sangat sedikit dan selesainya lebih cepat dari biasanya. Kemudian aku melanjutkan ke klenteng berdoa untuk sepanjang tahun ini yang sudah di depan mata. Setelah itu, kuhabiskan jalan-jalan bersama dia di sebuah pusat perbelanjaan yang sangat ramai dengan orang-orang.

Sepertinya di tahun ini meski aku tak merasakan suasana imlek dan valentine namun suasana yang ada lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Tahun ini aku lebih terkesan. Terima kasih pada mereka dan dia yang menemaniku selama dua hari ini.

Perubahan, semua orang pasti menginginkannya, tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Aku berharap tahun ini dapat kujalani dengan baik dan dengan kesadaran penuh. Aku berharap mimpiku menjelma menjadi kenyataan. Aku berharap aku memiliki kekuatan untuk mewujudkannya. Aku berharap aku menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat lebih berguna bagi sekelilingku. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Tantangan yang ada tahun lalu menjadi kekuatan di tahun ini.

Friday, February 12, 2010

Hari ini hari terakhir...

Hello sobat... Kuharap kabarmu baik... Begitu juga dengan aku... Tahukah kamu hari ini tanggal 13 Februari yang juga berarti hari terakhir di tahun kerbau. Besok semua orang Chinese akan memasuki satu tahun yang baru yaitu tahun macan. Sebenarnya aku merasa beruntung,mengapa? Aku dapat merayakan tahun baru dua kali. Masih ada kesempatan untuk resolusi di tahun yang baru kedua kalinya, bukan begitu? Setiap memasuki hari yang baru diriku selalu bertanya, apa yang harus aku lakukan nanti untuk lebih baik. Sobat, tahukah kamu sekarang aku telah berselingkuh denganmu. Diary ku telah lama tak kusentuh. Mungkin tiap kali aku selalu memperhatikanmu, kamu sukses membuat perhatianku teralihkan. Wajahmu mengalihkan duniaku. Kemarin saya membaca buku tentang fengshui di toko buku, tidak sepenuhnya percaya, tetapi saya mengharapkan tahun ini akan lebih baik seperti yang dikatakannya.

Banyak hal yang akan kulepas sobat, untuk menemani kepergian tahun kerbau ini. Kesalahan mereka di kampus, aku telah membekukan hatiku, tak peduli lagi akan bagaimana sikap mereka. Mereka tetap akan menjadi teman saya jika mereka mau. Keputusan itu di tangan mereka. Mengenai segala perbuatan mereka yang lain yang selalu membuat hati ini sakit membuat aku berada di jurang yang lebih memilih melompat daripada bertahan di tebing, aku memutuskan akan bertahan di tebing itu. Aku tidak akan mempermasalahkan apa yang mereka perbuat, hatiku juga sudah beku dan sepertinya tidak akan terbuka kesempatan dulu yang memungkinkan mereka menyandang gelar "keluarga". Aku sudah melepas harapan dan mimpi itu. Untuk seseorang yang akhir-akhir ini menarik perhatianku, aku telah berhasil mengontrol perasaanku untuk tak bergerak lebih jauh. Aku sudah berhasil membuat diriku tidak lagi merasakan hal itu. Aku sepenuhnya mendukungmu dengan dia, semoga kamu mendapatkan dia dan semua yang kamu inginkan. Tiga hal yang menggangguku, akan kulepas di tahun ini. Aku tak ingin ketiganya mengganguku bahkan menghalangi langkahku di tahun macan.

Aku merasakan di tahun ini aku mendapatkan kekuatan yang baru, hati yang lebih bisa melepas, itulah yang kudoakan setiap hari. Semoga aku dapat berjodoh dengan semua orang dan bisa melepaskan segala tekanan yang kualami. Mama terlalu khawatir dan mengingatkanku untuk tidak terlalu stres karena berdasarkan tanggal lahirku, termasuk tipe orang yang mudah stress. Bahkan adikku juga berkata demikian, mengatakan pada mama untuk memberitahuku tidak terlalu keras mengejar sesuatu. Aku terharu sekali, sobat. Adikku akhirnya dewasa. Dia akhirnya dapat mengerti bahwa dirinya bukan lagi seorang bocah yang tiap hari bermain. Pikirannya akhirnya terbuka. Aku bangga dengannya meski dulu lebih sering membuatku malu. Tapi kini, dia telah bersikap dewasa. Aku terharu mama mengkhawatirkan diriku, aku tahu jauh di lubuk hati beliau, selalu teringat padaku, khawatir dkan keberasadaanku di sini. Meski tidak seperti mama yang lainnya menelepon setiap hari atau sering datang melihatku, tapi beliau sebenarnya cemas juga. Hanya saja beliau telah menaruh seluruh kepercayaan padaku bahwa aku akan baik-baik saja. Iya, aku akan baik-baik saja. Tak akan kubiarkan orang-orang itu membuatku menjadi tak baik.

Aku masih memiliki keluarga yang menyayangiku dan membuatku menjadi anak yang bersyukur mendapatkan keluarga seperti ini, lahir dengan aku yang apa adanya, tak perlu menyembunyikan apapun.

Aku bersyukur mendapatkan sahabat-sahabat yang menolongku tanpa pamrih, yang mendengarkan seluruh curahan hati dan luapan emosiku.

Aku bersyukur memiliki sahabat-sahabat yang menasihatiku dan membuka pikiranku.

Aku bersyukur memiliki orang-orang yang menyakitiku dengan begitu aku bisa melatih diriku agar lebih kuat dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Aku bersyukur memilikimu sobat, di saat aku merasa tertekan, aku dapat menulis untuk melepaskannya.

Besok aku akan menapaki sebuah tahun yang baru, yang juga bertepatan dengan Hari Kasih Sayang. Sudah 20 tahun ternyata, aku merayakan kesendirianku. Sebenarnya aku merasa hari itu bukan hanya untuk sepasang kekasih, tetapi mungkin memang kebanyakan indentik dengan kekasih. Aku tak merasakan ada yang istimewa dan tak begitu mempermasalahkannya juga. Aku senang dengan statusku sekarang, dimana aku masih tak perlu memikirkan seseorang yang lain, dimana aku memiliki kebebasanku yang sepenuhnya, dimana aku tak harus membagi duniaku dengan dia. Mungkin suatu saat aku akan menemukan seseorang yang harus kubagi duniaku dengannya. Di suatu waktu di masa depan. Yang pasti bukan di semester ini. Beberapa temanku ada yang patah hati ada yang sedih tidak mendapatkan seseorang itu. Mungkin mereka akan merindukan saat seperti ini setelah mereka mendapatkannya.

Aku ingin cepat-cepat lulus kuliah. Banyak yang mengatakan aku akan merindukannya, biarkan aku membuktikannya sendiri. Dulu semua orang mengatakan masa SMA adalah yang paling manis, aku merasa setiap masa adalah yang paling manis. Untuk itu apa yang mau kulakukan, akan kulakukan sehingga tidak ada kerinduan yang sangat mendalam nantinya. Aku ingin merancang mimpiku sendiri. Meski aku belum yakin mimpiku seperti apa wujudnya, namun aku akan melangkah setapak demi setapak karena ku bukan seorang risk taker. Untuk cepat lulus, aku harus belajar lebih keras. Tiga semester lalu masih masa-masa main. Kini bukan lagi, aku harus berusaha untuk mendapat nilai yang lebih bagus dan cepat lulus agar membuat kedua orangtuaku bangga dan segera angkat kaki dari sini. Mungkin itu tujuanku yang sudah kutahu pasti.

Wah, aku terlalu banyak bercerita di pagi hari ini. Malam ini sepertinya aku akan menghabiskan waktuku mengerjakan tugas yang sedang menumpuk yang baru diberikan dosen minggu ini dan akan dikumpulkan minggu depan. Tak apa, mereka juga temanku yang mendukung kelulusanku. Sampai jumpa besok, mungkin besok aku akan menyapamu lagi sobat.





















'

Sunday, February 7, 2010

Thank you a lot

Terima salam sapa dariku sobat...

Kuliah semester ini aku menyadari waktu 24 jam sehari ternyata sangat cukup bagiku. Biasanya aku selalu mengeluh tidak cukup, terlalu sibuk dengan kegiatan. Kini kusadari waktu itu aku manfaatkan dengan sebaik mungkin akan jauh lebih dari cukup. Akhir-akhir ini diriku mulai menggila dengan mengerjakan tugas. Aku menjadi sangat rajin. Sangat senang akan hal ini.

Aku takkan pernah membiarkan mereka menyakitiku lagi.
Aku takkan pernah menyerahkan diriku bagi mereka.
Aku takkan pernah ditaklukkan mereka.
Aku takkan pernah mengalah dengan mereka lagi.

Cukup sudah aku bersabar menghadapi semuanya.
Cukup sudah membuat diriku sakit dan tersiksa.
Cukup sudah membuat aku hampir gila.
Cukup sudah semua ini terjadi.

Aku akan mendiam... membisu... sibuk dengan dunia yang kuciptakan sendiri dimana tidak ada mereka di sana... dimana aku bisa mendapatkan kebebasanku sepenuhnya... dimana aku dapat mengekspresikan diriku...

Aku takkan peduli lagi dengan apapun yang berkaitan dengan mereka. Mereka tidak akan pernah menggantikan arti sebuah keluarga. Mereka bahkan tidak akan pernah menggantikan arti sebuah sahabat. Tidak ada penghargaan sedikitpun.

Kalau memang tidak berjodoh maka jodoh itu tak perlu dipaksakan. Biarlah begini adanya. Kali ini sungguh aku telah lelah. Lelah menghadapi semua kemunafikan ini. Aku enggan menghadapi kondisi yang sama dari waktu ke waktu. Inilah titik akhir dari semua.

Masih banyak teman di luar sana yang menghargai dan menerima diriku apa adanya. Aku tak perlu bermuka manis di depan mereka. Masih banyak sosok-sosok yang lebih layak dikatakan keluarga.

Terima kasih kuucapkan pada dosen-dosen yang memberikan tugas, pada teman-temanku yang tidak mengerjakannya, bagi kepanitiaan, sehingga aku bisa mengambil alih semua untuk membunuh suasana mencekam ini. Aku memiliki kalian yang menemani diriku. Bantuan yang menghabiskan konsentrasi serta tenagaku sehingga membuatku lelah dan tertidur tanpa memikirkan, tanpa tersakiti.

Akan kucari lagi kesibukan di luar sana untuk membunuh perasaan ini juga. Aku tahu dia telah tidak menjalar namun tak bisa memastikannya jika ku tetap berada di sekitar dia. Meski ku telah mengontrolnya namun bisa saja dia nakal dan keluar dari jalur.

Thank you a lot... whatever you are... whereever you are.. whoever you are... whenever you are... you've helped me a lot...

Tuesday, February 2, 2010

Gabut di pagi hari...

Halo sobat...

Hari-hariku dua minggu terakhir ini sangat teratur... ^^ Aku bangun pagi sekali mempersiapkan diri pergi ke kampus. Sepulang kuliah aku mandi dan mengerjakan tugas kemdian tidur lebih awal. Semoga aku dapat mempertahakan ini seterusnya ya. Alangkah senangnya semuanya serba teratur. Hari ini hingga minggu depan aku akan disibukkan oleh kepanitiaan kampus lagi. Maybe this is the last time i join... who knows?? Sudah tidak berencana beroraganisasi semester depan. Yah begitulah, rapat, IPO, n briefing the lasr the day... Sudah bosan kali ya.

Ah ya, aku berhasil mengontrol perasaanku untuk tidak menjalar lebih jauh. Dia tetap berada di sampingku untuk saat ini. Belum kubiarkan pergi menjauh. Aku bersyukur dengan ini. Aku tetap bisa fokus tanpa bayangan dia. Biarlah tetap begini hingga suatu saat ada yang memancingnya berkembang dan menjalar.

Kuakan tetap di tempatku...
Akan selalu sama...
Tidak akan berubah...
Tidak akan bergerak...

He's just not that into you

Quotes from " He's just not that into you"

Girls are taught a lot of stuff growing up. If a guy punches you he likes you. Never try to trim your own bangs and someday you will meet a wonderful guy and get your very own happy ending. Every movie we see, Every story we're told implores us to wait for it, the third act twist, the unexpected declaration of love, the exception to the rule. But sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. How to tell from the ones who want us and the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. And maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe... it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. Maybe the happy ending is... just... moving on. Or maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment you never gave up hope.

Girls are taught a lot of stuff growing up: if a boy punches you he likes you, never try to trim your own bangs, and someday you will meet a wonderful guy and get your very own happy ending. every movie we see, every story we're told implores us to wait for it: the third act twist, the unexpected declaration of love, the exception to the rule. but sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. how to tell the ones who want us from the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. and maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. maybe the happy ending is just moving on. or maybe the happy ending is this: knowing after all the unreturned phone calls and broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment... you never gave up hope.

"If you can find him, then he can find you. If he wants to find you, he will."
He is a man made up entirely of your excuses. And the minute you stop making excuses for him, he will completely disappear from your life.

Men, for the most part, like to pursue women. We (men) like not knowing if we can catch you. We feel rewarded when we do.

Don't let the "honeys" and the "babys" fool you. His sweet nothings are exactly that. They are much easier to say than "I'm just not that into you." Remember, actions speak louder than, "There's no cell reception where I am right now."
He will always be able to play the "friend" card on you. He only has to be responsible for the expectations of a friend, rather than the the far greater expectations of a boyfriend. He's got the ultimate situation: a great friend with all the benefits of a girlfriend, whom he can see or not see whenever he wants to. He may be one of your closest friends, but I'm sorry to say ... as a boyfriend, he's just not that into you.

Beware of the word "friend". It can often be used by men or the women that love them to excuse the most unfriendly behavior. Personally, when I'm picking friends, I like the ones who don't make me cry myself to sleep.

I don't want to be "sort of dating" someone. I don't want to be "kinda hanging out" with someone. I don't want to spend a lot of energy suppressing my feelings so I appear uninvolved. I want to be involved. I want to be sleeping with someone I know I'll see again because they've already demonstarted to me that they're trustworthy and honorable -- and into me.

You can't blame a guy for having feelings. You love someone, you break up, you still have feeling. Thank God for that really. But having feelings don't mean you have to have sex.

Every man you have ever dated who has said he doesn't want to get married or doesn't believe in marriage, or has "issues" with marriage, will ... rest assured ... someday be married. It just will never be with you.

Everyone wants to be loved and needed, particularly by the person who just broke up with us. I understand. What could be better than hearing from the man who just told you he didn't want you in his life anymore ... his sad, wistful, "I miss you so much" voice on the other end of the phone? It's validating. It's exciting. It's irresistible. But resist you must.

Every man you have ever dated who has said he doesn't want to get married or doesn't believe in marriage, or has "issues" with marriage, will ... rest assured ... someday be married. It just will never be with you.

A man who wants to make a relationship work will move mountains to keep the woman he loves. If he's not calling you to tell you he loves you and wants you back, it should only be because he's showing up at your new residence to do it in person ... if he's not doing any of that, he may love you, he may miss you, but ultimately he's just not that into you. Stop taking his calls and let him know what it's like to live without you.

Don't be flattered that he misses you. He should miss you. You're deeply missable. However, he's still the same person who just broke up with you. Remember, the only reason he can miss you is because he's choosing, every day, not to be with you.

No matter how powerful and real your feelings may be for someone, if that person cannot fully and honestly return them and therefore actively love you back, these feelings mean nothing.

Life is hard enough as it is without choosing someone difficult to share it with.

You deserve to be with someone who is nice to you all the time.
A girl will never sleep with you if she calls you "cuddly" or "dependable", if she pops a zit in front of you, if her name is Amber or Christine, if she takes a dump in your bathroom, or if she takes leftovers on dates one, two, or three. I know it's not scientific, but I'm just saying, you were warned.
What if you meet the love of your life, are you supposed to let
them pass you by?

But sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. How to tell from the ones who want us and the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. And maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe... it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. Maybe the happy ending is... just... moving on.