Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Sunday, November 22, 2009

Bad Day

Hari ini saya benar-benar menelan banyak kekesalan. Dimulai dari sarapan hingga makan malam. Hari yang luar biasa mengesalkan. Pagi hari yang cerah dengan suasana hati yang bagus rusak karena hal yang itu-itu lagi. Apa sih susahnya menanyakannya padaku. Menanyakan dan mengajak orang lain sarapan di hadapanku. Sama sekali tidak menanyakan padaku. Ingin sekali saya tidak memiliki telinga saja agar tak perlu mendengar semuanya. Berangkat ke kebun binatang yang tidak tepat waktu, hujan yang lumayan deras yang mengacaukan seluruh rencana bahkan menyantap makan siang di tempat yang sangat tidak nyaman. Jadwal pulang yang sangat telat dari yang dijanjikan dengan acara yang membuat saya bosan. Sekarang makan malam. Andai saya tidak berjanji untuk makan malam bersama maka saya tidak perlu menelan kekesalan lagi. Sayangnya saya terlanjur janji. Bahkan untuk makan malam saja saya mesti menunggu. Benar-benar menguji kesabaran saya. Jika say membatalkannya akan dikatakan tidak menghargai sehingga dengan TERPAKSA menunggu. Mengapa hari ini hari saya kacau dibuat oleh mereka-mereka. Today is really a bad day...

Saturday, November 21, 2009

Mereka

Mereka jarang mengajakku…
Aku tak tahu apa alasannya…
Aku berusaha membuka diriku pada mereka…
Aku juga sering megajak mereka…
Jawaban yang kudapat adalah sebuah penolakan…
Bahkan sering kali mereka tidak peduli terhadap perasaanku…
Merencanakan pergi ke suatu tempat di depan mataku…
Tentu saja tidak menanyakan bahkan mengajak…
Sering kali juga seluruh personil ditanyai satu per satu…
Dan aku akan menjadi yang terlupakan…
Itulah mereka…
Mau kumembuka diri hingga bagaimanapun…
Aku akan tetap berada di luar lingkaran itu…
Mereka telah mengisolasinya…
Aku harus memupuk kesabaran melihat semua itu…
Aku harus berlapang dada mendengar semua itu…
Agar tidak terjadi konflik lagi…
Biar saja aku yang diam dan memendam semuanya…
Dan juga kuputuskan…
Tak akan mengajak daripada kecewa…
Tak akan bersuara daripada tak dihiraukan…

Sunday, November 1, 2009

Dua


Diri ini tak berdaya, selalu menatapnya hanya dari jauh
Tanpa berani bergerak dan berpindah tempat.
Dia terlalu jauh dan tinggi untuk diraih.
Dia dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Aku mampu menerima sosok dirinya.
Aku sering merindukannya bahkan terbayang olehnya.
Membawa wajahnya dalam mimpi.
Terbangun dengan kenyataan tak semanis itu.

Sosok yang lain lagi hadir di samping dia.
Tak sadar aku mulai membandingkan mereka.
Aku hanya mengenalnya sekilas.
Yang kutahu tentang dirinya jauh lebih sedikit dari dia yang awal.
Dia menarik perhatianku sejak pertama kali bertemu sama seperti dia yang awal.
Segala kelebihan yang dia miliki membuatku merasa tak pantas di hadapannya.
Dia juga terlalu tinggi untuk kuraih.

Aku menyukai keduanya.
Kadang bahkan merasa diri ini egois.
Apa mau dikata, mereka berdua menarik.
Aku menyukai mereka dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Selalu hanya menatap dari jauh tanpa berani mendekat.
Takut hati ini sakit, takut hati ini terluka.
Keadaan sekarang sudah baik.
Berharap suatu hari akan bersama salah satu dari mereka.
Ataukah mungkin ada sosok lain yang mampu membuatku menoleh lagi.