Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Sunday, May 2, 2010

My Teardrops to be a better future...

Hari ini aku seperti orang yang kehilangan akal sehat. Yah, pertama karena memang sudah beberapa hari terakhir ini aku kurang istirahat dan juga masalah itu terjadi. Aku menyadari rencana yang telah disusun tidak selalu berjalan mulus. Tapi, tetap saja hati ini tidak rela menerima itu semua. Aku masih harus berlatih untuk merelakannya. Untuk melepas sesuatu yang memang bukan untukku dan milkku.

Pagi ini seperti biasa aku pergi ke vihara. Terbersit rasa bersalah karena telah dua minggu aku tidak ke sana karena ada acara, Hari ini yang khotbah Bhante Cakra. Beliau membahas tentang empat kebenaran mutlak. 
1. Semua yang berkondisi adalah tidak kekal.
2. Semua bentuk emosi adalah penderitaan.
3. Semua bentuk (rupa) adalah tidak kekal.
4. Nibanna

Delapan emosi adalah akar dari penderitaan. Dua sumber emosi yang utama adalah rasa ingin memiliki dan rasa ingin menikmati. Penderitaan adalah motivasi terbaik.Menjadi seorang Buddhis yang baik. tidak cukup hanya membaca paritta, selalu datang ke vihara, dan puja lainnya. Tanpa mengerti empat kebenaran mutlak, tidak dapat menjadi Buddhis yang baik. Karena belum mengerti akan ketidakkekalan dan perubahan. Ini sangat mengena dengan kondisi yang kuhadapi sekarang. 

Mama juga berkata seperti itu. Relakan dan ikhlaskan. Aku ingin seperti itu tapi jauh di dasar hati ini masih belum seutuhnya merelakan. Aku masih harus berlatih untuk bisa merelakan, mengikhlaskan, melepaskan. Ini agar aku tidak membebani diriku sendiri membuatku kehilangan akal sehat seperti sekarang ini. Ada seorang cowok yang menghadangku di gerbang depan vihara untuk berkenalan. Dengan kondisiku yang kacau, aku hanya mengatakan tidak itu pun dengan isyarat tangan, tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutku. Kemudian, kepalaku terhantam palang secure parking. Menyadarkanku dari pikiranku yang entah melayang ke mana.

Aku bukan orang yang mudah bercerita ke siapa saja. Aku bukan orang yang mudah mengeluarkan isi hati dan pikiranku bahkan kepada sahabat dekatku sekalipun. Aku bukan seseorang yang mudah dimengerti untuk itu aku tidak pernah memaksa orang lain untuk mengerti diriku. Aku hanya lepas bercerita kepada mamku. Beliau yang mampu meringankan beban di hatiku meski tidak seluruhnya. 

Akhirnya air mata ini mengalir lagi... Seakan mewakili seribu kata yang mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan hati ini. 
Akhirnya air mata ini muncul lagi... Seakan mampu menghapus semua yang membuat pikiran dan pandanganku kacau.

Aku tidak butuh dimengerti, aku tidak butuh didengarkan. Aku butuh sesuatu yang bisa kupegang untuk keluar dari kondisi ini. Hanya kudapatkan dari mama dan juga Para Sang Guru. Aku bukan tidak mempercayai teman-teman bahkan sahabatku. Mereka tidak akan sepenuhnya memberikan yang terbaik padaku, mengajarkan hal yang benar padaku. Tidak sepenuhnya, namun mama pasti akan memberikan yang benar dan terbaik bagiku.

Air mata ini kubiarkan mengalir untuk menyapu segala kekesalan dan kekecewaan hati ini...
Agar besok aku bisa menghadapi hari esok dengan senyuman lagi...
Agar besok aku mampu bangkit kembali dengan semangat baru...
Agar besok akan ada hari yang indah bagiku dan bagi semuanya...

3 comments:

  1. oucchhh,terhantam palang secure parking??that must be so hurt!! what a tough day huh..

    ReplyDelete
  2. yeah.. that's really bad day... who's this??

    ReplyDelete
  3. gw follow lu di twitter,pas liat lu ada blog..ya gw baca2 aja deh.. :)

    ReplyDelete