Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Wednesday, March 10, 2010

"I love you just the way you are" and "I love you because it's you"

Sejak awal aku telah menerima seluruh resiko menjalin hubungan dengannya. Usiaku yang terpaut belasan tahun darinya membuat jarak yang cukup jauh dan telah berbeda generasi. Aku tetap menerimanya dengan segala konsekuensi yang akan kuhadapi nantinya. Aku yakin hubungan kami akan baik-baik saja seperti yang lainnya, perbedaan usia bukanlah masalah yang riskan. Awal perkenalan kami bisa dikatakan cukup biasa, dikenalkan teman. Yang kulihat darinya adalah kepribadian, dia pria yang berprinsip dan aku suka itu. Dia juga sudah mapan dan tidak menganggap suatu hubungan hanya sebagai mainan. Mungkin itu alasannya sejak dulu aku tidak pernah cocok dengan pria-pria sesusiaku. Hubungan kami sering dikatakan monoton oleh teman-temanku. Kami hanya bertemu seminggu sekali hingga dua kali yaitu pada hari Sabtu dan Minggu, hanya dua hari itu dia tidak bekerja dan aku bebas dari rutinitasku. Kami juga tidak berkencan seperti pasangan lainnya, bergandengan tangan jalan di mall dengan memamerkan kemesraan atau menonton film romantis atau hal romantis lain yang bisa dilakukan oleh para pasangan. Kami hanya menonton kalau ada film yang menurut kami bagus. Akhir pekan biasa dihabiskan hanya dengan makan malam sambil bertukar pikiran dan menceritakan hal-hal yang terjadi selama seminggu itu. Menurutku itu cukup untuk sebuah hubungan, komunikasi yang baik. Teman-temanku sering mengejekku menyukai daun tua dan menjalani hubungan pacaran yang kaku. Aku tak pernah berpikir hubungan kami kaku. Memang kuakui tidak semesra pasangan pada umumnya mungkin karena perbedaan generasi antara kami. Tapi, di sisi lain aku bersyukur karena sejujurnya aku tak menyukai hal yang terlalu berbau romantis dan berlebihan. Dengan perjalanan hubungan kami yang sedemikian saja itu sudah membuatku bahagia. Aku juga berharap dia menjadi pria pertama dan terakhir dalam hidupku. Terdengar ideal memang, tapi tidak ada salahnya memupuk harapan itu. Hubungan kami berjalan lancar hingga suatu kali terjadilah masalah yang seharusnya tidak menjadi masalah.

Pada saat Valentine Day, di mana semua orang merayakan hari kasih sayang itu bersama kekasih mereka. Aku tidak terlalu mempermasalahkan hari itu sejak dulu. Tapi, dia meneleponku dan berjanji akan mengajakku makan malam. Ternyata dia mengajakku ke sebuah restoran yang cukup mewah dan dia telah membooking satu ruangan khusus sehingga tidak bergabung dengan yang lain. Sikapnya juga lain dari biasanya malam itu. Dia seakan gelisah akan suatu hal. Saat kubertanya, dia menjawab mungkin karena kelelahan. Suasana malam itu terasa berbeda hingga saat di mobil aku bertanya sekali lagi padanya.
“Kamu kelihatan aneh malam ini tao? Ada apa sih? Cuma cape?”
“Aku… aku..”
Hatiku mulai tak beraturan, merasa ada sesuatu yang menjadi masalah.
“What’s wrong? Wanna share?”
“Sebenarnya aku… I’m really strange bout this thing you know. Romantic dinner sounds really not me…”
“So? Who ask you to do this all tonight? Do I?”
“Aku hanya pengen jadi cowok yang bisa bahagiain pasangannya, yang bisa melakukan hal romantis, yang bisa membuat muka ceweknya merah merona, hati berdebar-debar, dan tersentuh… I just wanna be an ordinary boyfriend. Aku hanya ingin melakukan yang selayaknya seorang cowok lakukan ke ceweknya. Usiaku jauh berbeda denganmu dan aku ingin kamu juga rasain apa yang dirasakan cewek seusiamu. I just..”
“Stop it… Apa selama ini aku pernah mengatakan kamu bukan cowok yang baik? Apa selama ini aku pernah berkata bahwa aku pengen itu semua? Don’t you ever ask me if I want that kind of things??”
“I never ask you… but I think…”
“I don’t need those things dear… I just want you to be yourself. I love you just the way you are. I like all things we have done before. No need to compare with others. This is our relationship not others and I wanna make it special for both of us. I prefer you act like usual than tonight dear… Really..”
“I’m so sorry dear… “

Ternyata itu hanya permulaan masalah yang muncul karena perbedaan usia. Selanjutnya, banyak cemooh orang tentang perbedaan usia kamu yang berjarak jauh. Aku benar-benar tak mempermasalahkannya. Hubungan ini dijalani kami berdua bukan orang lain. Tapi, tahukah kamu lama kelamaan akan berpengaruh terhadap hubungan juga. Entah ide gila dari mana, aku ingin meyakinkan diriku kalau dia benar-benar menyayangiku. Aku mengubah penampilanku menjadi bukan diriku. Kemudian, aku meminta dia membelikanku barang-barang bermerek yang dulunya bahkan aku enggan membelinya. Reaksinya hanya diam. Dia bahkan tak menanyakan perubahanku. Aku mulai manja dan meminta dia temani aku dan meneleponku seakan aku kekurangan perhatiannya. Dia menurutiku meski dengan jadwalnya yang padat sekali bahkan kadang dia kewalahan tapi dia menutupinya. Hingga suatu malam Sabtu aku bertanya padanya mengenai perubahan yang telah terjadi.
“Kamu tidak merasa ada yang berubah akhir-akhir ini?”
“Ada. Yah, kamu berubah. Menjadi lebih hobi dandan, hobi barang-barang bermerek, manja, dan minta diperhatiin terus.”
“So? What do you think?”
“So what? Mmhhh.. dear… I love you because it’s you. If there’s another girl I won’t do it you know…”
“Tapi masa kamu tidak negur aku atau merasa keberatan dengan sikapmu yang berubah?”
“Aku akan menerima segala perubahan dari kamu karena itu kamu, bukan cewek lain. Kalau menurutmu, kamu lebih comfort dengan begini, then just continue it…”
“Aduh, kamu ini gimana sih. Yah, aku tidak suka dengan semua ini. Aku cuma pengen lihat reaksimu kalau aku berubah gimana… Sorry for that..”
“I love you because it’s you…”

Aku telah memiliki seseorang yang begitu menyayangiku apa adanya diriku, dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Aku yakin hubungan kami akan bertahan dari perkataan tak penting dari orang lain. Yang penting dalam sebuah hubungan adalah kejujuran dan kepercayaan bukan hal romantis yang mengundang kecemburuan orang lain. And I love my relationship with him forever…

7 comments:

  1. Wow, a nice love story....^^

    Hope your love to him will last forever...

    ReplyDelete
  2. wah.. spertinya salah paham.. ini bukan kisah nyata wkwk... apalagi pribadi..

    ReplyDelete
  3. Owh... cerita fiksi? dikirain nyata, wkk

    ReplyDelete
  4. iyah.. not real.. blom ada pengalaman real.. bidang relationship wkwk

    ReplyDelete
  5. Oow... hehe...

    Relationship emank menarik koq walau ga mudah jg, saya jg ga punya pengalaman, tp seneng dgr pengalaman orang...

    Menanti waktu yg tepat utk pny relationship sndiri, kapan ya? hehe...

    ReplyDelete
  6. @livia : salam kenal yah ^^ saya izin repost ini di blog saya yah unwithering-hope.blogspot.com thanks ^^

    ReplyDelete
  7. hey... salam kenal juga...

    silahkan.. smoga bermanfaat... ^^

    ReplyDelete