Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Wednesday, January 25, 2012

The Judgement Day is on the way

Yah hari itu akan tiba. Dalam hitungan 22 jam ke depan dihitung saat aku sedang menulis ini. 27 Januari 2012, hari di mana aku akan menghadapi tiga dosen di meja hijau. Inilah saat-saat terakhir perjalananku di ikampus. Perjalanan 3,5 tahun akan ditentukan pada hari itu, seperti penjajahan Jepang atas Belanda yang berujung pada perjuangan mencetuskan kemerdekaannya, mungkin besok aku akan seperti Indonesia pada saat itu. 7 semester bukanlah perjalanan yang lambat, juga bukan yang cepat. Upaya itu dilakukan untuk menambah dua huruf di belakang namaku yang pendek. Awalnya, aku hanya santai menghadapi hari itu. Di saat teman lainnya sedang sibuk belajar dengan buku-buku tebal, aku malah menikmati saat-saat renggangku sekarang, Karene melewati hari itu, aku akan merasa waktu teramat sangat cepat untuk meninggalkan kota ini. Awalnya aku sangat percaya diri dan mempersiapkan mental untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sebagian besar aku rasa hanya seputar skripsi yang telah kubuat dengan tanganku sendiri selama 1 semester hingga Selasa kemarin, 24 Januari 2012, aku melihat temanku sidang. Selain yang menjalani sidang, banyak teman lain yang menemani dengan membawa buku-buku untuk dipelajari padahal jadwal sidangnya masih minggu depan, sementara diriku yang hanya dalam hitungan hari, masih santai, Kuakui mentalku langsung merosot. Aku bertanya pada diriku, apakah aku yang terlalu cuek dan santai? Bukankah yang ditanyakan pada sidang juga tidak akan jauh dari yang dikerjakan dalam skripsi? Aku jadi ragu pada kemampuanku sendiri. Kepercayaan diriku menguap sebagian. Pada hari itu, aku menemani seorang temanku yang juga kakak kelasku. Dia berjuang masuk ke ruang sidang tanpa teman baiknya satupun. Pada saat dosen kedua dan ketiga, sahabatnya baru datang setelah kuliahnya selesai. Aku salut kepadanya, dengan atau tanpa teman, dia tetap melangkah masuk dengan segenap kekuatan yang dia miliki. Jujur, aku tidak tahu dia sendiri, karena aku datang ke kampus pada hari itu, tidak dalam rangka menemani siapapun, hanya iseng menonton sidang. Ketika tiba di sana, dan aku melihat dia duduk sendiri dengan skripsi di tangannya, aku memutuskan untuk menemaninya. Meski ada teman lain yang sidang, tapi mereka memiliki banyak teman di samping mereka. Aku tidak ingin orang lain merasakan apa yang kurasakan, kesepian. 

Besok, aku tidak tahu dan yakin siapa yang akan menemaniku. Meski beberapa dari mereka telah berjanji akan datang, namun aku tak berharap banyak. Dengan atau tanpa mereka, aku tetap akan menghadapinya sendiri dengan kekuatan dan keyakinanku. Mama dan papa berlibur ke luar negeri dan baru akan kembali Sabtu. sehingga hal itu membuatku cukup down, tanpa support dari mama yang selalu mendukungku di setiap langkahku. Mendadak kemarin mama menelepon karena salah mengingat diriku sidang tanggal 25, meski keliru, aku benar-benar bahagia dan terharu karena beliau masih mengingatku dan aku yakin beliau akan berdoa dan terus mendukungku untuk kelancaran sidang besok. Yang membuatku terharu juga Papi, Pelangi, dan Fiffy akan menemaniku besok. Seperti yang kutulis di tulisan sebelumnya, aku tak membutuhkan banyak. Aku hanya butuh orang-orang yang luar biasa yang mendukungku dengan tulus. Jujur, aku jauh lebih malu diketawain oleh teman-teman yang kukenal daripada yang tidak kukenal. Rasanya dua kali lebih malu. 

Belakangan angin Bandung tidak begitu bersahabat dan tidak santai sama seperti perasaanku yang kacau akhir-akhir ini sehingga membuatku sering menangis dan terkesan cengeng. Aku tidak tahu penyebabnya, apakah aku tegang menghadapi hari ini, apa aku menyesal terlalu cepat lulus dan meninggalkan kota ini, apa aku rindu kampung halamanku, dan apa aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku cari. Apapun itu, bagaimanapun itu, aku tetap harus yakin aku bisa melewati semuanya dengan baik dan lancar. Keep faith!

No comments:

Post a Comment