Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Wednesday, January 20, 2010

Sedikit curahan hati...

Wahai sahabat mayaku... Ternyata telah lama saya tak bertukar kabar denganmu... Hidup saya belakangan ini cukup baik. Ternyata nilai saya tidak begitu hancur, saya tetap masih mampu mengambil mata kuliah yang lumayan banyak sehingga akan dipastikan nantinya akan sibuk sekali.

Ini sudah hari ketiga dimulai perkuliahan. Perasaan saya, saya ingin sekali cepat lulus, sobat. Saya ingin cepat meninggalkan ini semua, sobat. Saya merasa sedikit salah mengambil keputusan untuk menempuh kuliah di sini dan sangat memeras otak dan tenaga saya. Dengan begitu saya akan lebih berkembang bukan? Tapi saya merasa tidak nyaman dan merasa sedih bahkan menitikkan air mata setiap ingat akan hal ini. Dengan kondisi lingkungan yang kutempati sangat tidak kondusif,kian menyakiti hati ini. Saya rindu suasana rumah yang bersahabat. Mama dan papa yang selalu senantiasa melindungiku dan menjagaku. Saya sadar mereka tidak akan menjagaku selamanya dan suatu saat akan berpisah dengan saya. Hal yang saya yakin, mereka akan memberikan yang terbaik yang mampu diberikan. Mereka tidak akan menyakitiku dan membuatku menangis.

Saya hanya bisa memendam ini sendiri dan membagikannya denganmu sobat. Hanya kamu yang setia mendengarkanku. Oleh karena itu, tahukah kamu setiap kali saya mendapat masalah atau merasa kurang baik, pertama di oikiranku adalah engkau, tempat ku mencurahkan segalanya hingga ku merasa lebih baik. Saya tidak yakin akan bertahan tanpa engkau. Saya tidak bisa menceritakan pada mama. Meski beliau orang terdekat saya namun ada sesuatu dalam hati saya yang tak mampu kuceritakan dan tak ingin membuatnya mengkhawatirkanku di sini. Saya tidak bisa menceritakannya ke teman-teman dekat saya sekalipun karena mereka tidak akan pernah bisa mendengarkan dengan sepenuh hati karena memang tidak ada gunanya mendengar curahan hati saya.

Di saat saya memilih meninggalkan keluarga demi menimba ilmu, tahukah kamu banyak keinginan saya sobat? Saya berharap lebih bisa mandiri, bisa mendapatkan hal baru yang bermanfaat bagi saya, dan menerapkan seluruh ilmu saya nantinya. Iya, sekarang saya memang lebih mandiri. Saya mengerjakan semuanya sendiri, memiliki keberanian pergi sendiri, kadang suka menyendiri dan tidak bergantung pada orang lain sehingga kadang dikatakan aneh. Saya mendapatkan banyak hal baru yang membuka mata dan memperluas wawasan saya dan juga banyak hal baru yang menyakitkan yang memberikan tekanan dan membuatku terus mengeluarkan air mata. Sekarang, saya merasa saya tidak cocok di dunia akademis yang sekarang, tapi bukan saya namanya kalau mundur. Prinsip saya sekali ambil akan tetap ambil. Saya bukan orang rapuh yang merengek pulang ke kampung halaman dengan tangan kosong atau pindah ke jurusan yang saya sukai dan menghabiskan waktu dan dana tambahan. Bukan saya namanya, hanya karena beberapa orang saya menjadi lemah dan tak berdaya. Di balik tangisan, saya harus memupuk kekuatan untuk memenangkannya.

Sering bertanya pada diri sendiri, semua temanku mendambakan seorang pacar. Apa gunanya sih seorang pacar? Orang yang setiap hari menelepon atau sekedar sms menanyakan kabarkah? Orang yang sering mengantarjemput kita kah? Orang yang selalu ada ketika kita membutuhkannya? Saya merasa tidak membutuhkan semua itu dari diri seorang pacar. Dia juga manusia yang punya kesibukan sendiri dan tidak setiap saat berada di samping kita. Atau seseorang yang dicintai? Benarkan selalu alasan cinta menjadi yang pertama dari sebuah hubungan? Kalau begitu mengapa begitu banyak perselingkuhan dan perceraian? Pernah terpikirkan lebih menyenangkan hidup sendiri lebih sederhana. Mama saya pernah mengatakan hidup sendiri mungkin akan menyenangkan namun tidak sempurna. Jadi, apa yang akan saya cari dalam sebuah hubungan? Saya belum bisa memastikannya. Saya orang yang bisa dikatakan pasif dan mungkin suatu saat akan ada orang yang aktif melengkapi saya. Bukankah begitukah yang disebut saling melengkapi?

If there's nothing missing in my life, why do these tears come?

No comments:

Post a Comment