Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Friday, December 11, 2009

Masa, jalan, tapak, detik

Kukembali hadir dengan jejak-jejak tangan…
Semoga tidak bosan-bosannya engkau mendengar curahan hatiku…
Di mana pun engkau berada… siapapun engkau…
Wahai makhluk-makhluk di luar sana…
Mungkin aku tak mengenalmu… bahkan tidak mengetahui namamu…
Dengan tulus sepatah kata terima kasih kuucapkan…
Untukmu orang yang begitu istimewa membaca curahan ini…

Lebih dari dua minggu, tidak sampai tiga minggu lagi diri ini akan berjalan melangkah ke sebuah masa yang lain… ke suatu waktu yang lain. Angka terakhir pada tahun bertambah satu. Hanya satu setelah perjalanan panjang selama duabelas masa. Setelah kelelahan menempuh limapuluh dua jalan dan juga cucuran tenaga melangkah tigaratus enampuluh lima tapak. Sesampainya di penghujung masa, di tepi jalan, di tapak terakhir, perasaan ibarat campur warna di galaksi, panas, penuh warna, menggejolak, sangat luar biasa. Penantian lama tak sanggup bertahan untuk tidak meledak. Terciptalah perayaan yang sungguh meriah, kembang api mewarnai angkasa menggambarkan warna hati sesungguhnya. Pesta yang menggambarkan perjalanan hidup. Di saat mempersiapkannya akan ada banyak halangan, rintangan, cobaan. Di saat menikmatinya rasa bahagia memuncak dan melepas semua beban di hati ini. Di saat pesta telah usai, yang ada hanyalah rasa lelah namun bahagia. Terompet ditiup riang memeriahkan suasana. Dalam perjalanan hidup, kadang kala kita merasa bosan, perlu ada teriakan-teriakan menghidupkan suasana. Itulah orang-orang di samping kita yang senantiasa mendukung. Kadang kalanya kita merasa tuli atau tidak sadar akan apa yang kita lakukan. Itulah orang-orang di samping kita yang akan mengingatkan kita. Terompet itulah orang-orang di sekitar kita. Detik-detik menuju pergantian tahun, acara “countdown” selalu tak pernah terlewatkan. Berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita sayangi bahkan orang yang tak kita kenal sekalipun. Dalam menjalani sehari-hari kita tidak hanya butuh orang-orang yang kita kenal tapi juga orang-orang asing untuk mendukung kita. Saat menghitung bersama, detik-detik itu detik-detik yang sama di saat kita melangkah setapak, di saat kita berjalan hanya saja sekarang kita beralih ke sebuah masa. Detik-detik itu mengajarkan pada kita begitu berharganya bukan hanya untuk sebuah masa yang akan dijalani, melainkan juga untuk jalan yang kita lalui dan langkah tapak kita. Detik-detik itu persis sama dengan tigaratus enampuluh lima tapak yang telah kita jalani. Yang saat dia berlalu, tidak akan pernah bisa menggapainya lagi. Detik-detik ini menjadi sangat berharga hanya karena dia berada pada skala yang lebih besar yaitu masa bukan pada jalan maupun tapak. Ini jarang kita sadari dalam kehidupan kita, seringkali kita menganggap sesuatu hal itu istimewa hanya karena suatu kondisi padahal sesuatu yang sama itu pernah kita dapatkan bahkan jauh lebih sering dan sering tidak dihargai. Setelah angka tahun itu bertambah, kita sibuk mengucapkan “selamat” kepada semua orang yang kita kenal bahkan pada semua orang yang bersama dengan kita pada saat itu. Kata “selamat” merupakan satu kata yang sangat bagus. Dia memiliki kekuatan menghargai prestasi seseorang, dia juga memiliki aura membuat orang bahagia, juga membuat orang puas akan kerja kerasnya. Untuk itu, kata tersebut hendaknya diucapkan ke semua orang tanpa terkecuali mengingat efeknya yang luar biasa. Namun sering kali, kita melakukannya hanya pada orang-orang dekat atau yang dikenal saja. Jauh di alam bawah sadar kita dapat melakukannya terhadap semua orang. Sebagai buktinya, ucapan selamat saat menyambut tahun baru. Kebahagiaan saat tiba di tahun yang baru melambangkan tak peduli siapapun, kebahagiaan yang kita dapatkan kita dapat membagikannya ke semua orang, keceriaan yang ada merangkul semua orang. Semangat membara yang ada untuk menjalani tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya seakan-akan kita menyalurkannya ke banyak orang. Bersama-sama dengan semangat, menopang, saling mendukung, tersenyum satu sama lain, bahkan kadang air mata mengalir sebuah kepercayaan akan lebih baik dari sebelumnya.

Mengamati proses penyambutan masa yang baru, tahun yang baru, mengandung arti yang sangat mendalam. Bertambahnya usia, bertambahnya segala hal membuatku merenungkan akan berkurangnya usia, berkurangnya segala hal, karena pada dasarnya tidak ada yang kekal di dunia ini. Masa depan itu tidaklah pasti. Ekspektasi yang berlebihan akan membuatmu jatuh dan merasakan sakit yang mendalam. Mimpi adalah khayalan. Memang benar, tapi tidak akan selamanya menjadi khayalan jika kamu berhasil mewujudkannya menjadi kenyataan. Jadi, bebas bermimpi asal kamu mampu mewujudkannya, jika tidak sanggup maka janganlah bermimpi. Sama halnya dengan ekspektasi, jika kamu berani berharap demikian maka harus berani juga mewujudkannya. Di saat kamu tidak memiliki keberanian itu ekspektasi dan mimpimu hanya akan menjadi khayalan dan selamanya akan menjadi mimpi yang tak pernah kamu gapai. Selama setahun ini aku belajar mengenai ini. Jangan meletakkan ekspektasimu terlalu tinggi karena di saat kamu jatuh kamu bisa saja tak mampu bangkit. Tetapi berusahalah menjalani apa yang sedang kamu hadapi sebaik mungkin karena mungkin saja hasilnya akan jauh lebih dari ekspektasimu bahkan mimpimu karena kamu sepenuh hati menjalaninya. Who knows? Masa depan tidak dapat diramalkan. Kita hidup di masa sekarang, menghargai detik-detik yang sedang kita lalui adalah yang paling berharga. Mengabadikan setiap momen baik yang bahagia, sedih, terpuruk, bangkit, berhasil, gagal, merupakan hal terindah dalam hidup, kombinasi warna yang sungguh istimewa. Tidak akan ada bahagia jika tidak ada sedih. Tidak akan ada bangkit, jika tidak ada terpuruk. Tidak ada berhasil jika tidak ada gagal. Dualisme itu tak mampu dipisahkan. Bersyukurlah pernah mengalami dan menjalani semuanya. Jatuh bangun seperti ini akan membuat hidup lebih bermakna dan jantungmu berpacu. Inilah hidup. Nafas yang keluar, nafas yang masuk, darah yang mengalir, indera yang menangkap rangsangan, ekspresi, tenaga, perasaan, alangkahnya sempurnanya hidup ini. Untuk itu berkaryalah seakan detik-detik sangat berharga dan takkan pernah kamu dapatkan lagi di detik esok…

Mengutip beberapa baris kalimat yang pernah sesorang utarakan dan sangat menginspirasi saya…
Kutipan dari seorang penulis sukses:
“Tuhan menciptakan api sebagai penyeimbang keteduhan air, penyakit untuk menghargai kesehatan, kematian untuk menghargai kehidupan.”
Pertanyaan dari seseorang:
“Kapan waktu paling penting?”
“Saat ini.”
“Siapa orang paling penting?”
“Orang-orang yang sedang bersama Anda.”
“Perbuatan apa paling penting?”
“Peduli.”

No comments:

Post a Comment