Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Friday, May 11, 2012

Beranjak dari titik itu…


Hidup itu adalah pilihan. Itu yang sering kukatakan pada diriku sendiri. Bahkan, tidak memilih pun itu adalah sebuah pilihan. Titik nyaman dimana segala kebutuhanku masih dipenuhi oleh kedua orangtuaku. Titik dimana aku masih menjadi seorang anak yang menjadi tanggungjawab mereka. Kini, aku harus beranjak dari titik itu. Titik penuh dengan kenyamanan menuju titik tujuan hidupku di masa depan. Tentunya, berada di titik itu adalah kenyamanan yang tak tertandingi. Meski, aku tetap merencanakan pengeluaranku dan tanggung jawab untuk kuliah, namun itu tidak sebanding dengan apa yang harus kuhadapi sekarang. Aku harus bekerja, mendapatkan penghasilan, merencanakan pengeluaran, dan tanggung jawab terhadap pekerjaanku. Tinggal dengan keluarga, tidak menghadapi tekanan luar, itu hal ternikmat bukan? But, life must go on, so do the show. Aku harus menunjukkan siapa diriku sebenarnya. Sekarang, aku masih belum memastikan akan jadi apa diriku beberapa tahun kemudian. Yang pasti, aku akan menjadi sosok yang lebih baik dari saat ini. Kriteria setiap orang berbeda. Aku mengatakan “lebih baik”, orang lain belum tentu melihat demikian. Yang terpenting adalah aku tidak mngecewakan kedua orangtuaku dan diriku sendiri. Benar adanya kita tidak hidup sendiri, kita hidup dengan puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang di dunia ini. Sering kali kita juga terlalu mempedulikan pendapat orang lain yang bahkan tidak mengenal kita secara mendalam. Kuakui, pendapat orang lain itu perlu, karena kita akan hidup bersama banyak orang. Hal itu tidak berarti kita harus peduli dengan setiap omongan orang lain. Untuk orang-orang yang bahkan hanya “tahu” kita dan berani memberi pendapat yang terlalu pribadi akan sangat menyusahkan jika ditanggapi. Titik dimana aku beranjak tentu akan bertemu dengan orang-orang seperti itu. Setiap titik dari hidup akan selalu ada orang seperti itu bahkan kadang kita pun menjadi orang seperti itu. Sebuah kondisi dimana kamu akan dinilai oleh orang yang tidak pernah kenal kamu secara mendalam atau tahu akan keseharianmu. Untuk itu, “image” sangat dibutuhkan. Ketika aku beranjak dari titik itu, aku mengubah diriku menjadi seorang yang baru. Ini tidak menjadi hal yang sangat sulit. Aku akan beralih ke titik berikutnya dimana akan ada banyak perubahan di sana. Tempat tinggal baru, pekerjaan baru, teman baru, yang hampir semua dari mereka tidak mengenal aku sebelumnya. Tidak akan ada penilaian sebelumnya yang akan memmpengaruhi mereka. Hal ini juga kulakukan ketika aku memutuskan untuk menimba ilmu di kota kembang. Menciptakan “image” baru di tempat baru bukanlah hal yang sulit. Yang menjadi sulit adalah mempertahankan image baru itu dan berusaha membuatnya menjadi lebih baik agar penilaian itu tetap baik. Aku memiliki pilihan untuk kembali ke kampung halaman, sehingga aku tidak perlu susah beradaptasi dengan ke”baru”an di sini. Pilihan itu tidak kuambil, bagiku itu adalah pilihan seorang pengecut. Ketika aku memutuskan berpetualang ke kota kembang, papa mengejekku karena aku lebih memilih kuliah di kota kecil. Setibanya di kota itu, teman-teman kuliahku bahkan memandang sebelah mata karena dalam pikiran mereka kota di luar Jawa itu sangatlah pelosok padahal kampung halamanku lebih dibanding kota kecil nan sejuk ini. Banyak hal yang tidak terdapat di kota kecil ini namun hampir semua hal di kota kecil ini ada di kampung halamanku. Hal itu membuatku berpikir bahwa ketika kita hanya berdiam dalam satu kota apalagi itu kota kelahiran kita sendiri maka kita akan membanggakannya dan pikiran lebih sempit. Aku bukan orang tidak cinta kampung halaman. Aku sering merindukannya dan sering ingin kembali. Akan tetapi, banyak kesempatan di luar sana yang patut dicoba sehingga akan tahu rasanya seperti apa.  Mencoba pengalaman baru, bertemu dengan orang-orang baru, dan merasakan hal-hal baru. Good, bad, who knows? Ketika memutuskan untuk beranjak dari titik itu, maka sama dengan waktu yang akan tetap berjalan maju dan tak bisa kembali. Mengemban tanggung jawab baru, menjadi pribadi baru, menghadapi tantangan baru, membutuhkan semangat baru. Wish myselif good luck and keep fighting!

No comments:

Post a Comment