Always be grateful

Always be grateful
Just enjoy the path...

Dear YOU

Hello pals!

You come from everywhere...
Here are some stories of mine...
Puzzles that i keep searching through my life

Hope my writing will inspire you...
Make you figure out, when you're sad, there's someone worse than yours.
Make you realize that happiness is something you should share to others.

So, enjoy the pieces of mine ^^

Sunday, September 26, 2010

Enjoy the differences... ^^

Cukup lama tidak berbagi kisahku denganmu sobat... Yah, seperti biasa aku cukup sibuk dengan kegiatan organisasi dan tugas yang tak kunjung berhenti. Mungkin memang benar kata seorang teman aku, bahwa aku tidak akan bisa lepas dari organisasi, karena hidupku di sana dan itulah sumber kesibukanku. Yang mau aku bagikan kali ini tentang kehidupan organisasi sosial dan non sosial. Aku membandingkan antara organisasi di vihara dan kampus. Meski sama-sama tidak dibayar melalui upah namun budaya dari keduanya sangat bertolakbelakang dan memiliki kesamaan juga. Organisasi kampus, kita mandiri sendiri dan mengurus project kita sendiri dan ketegasan dalam melakukannya. Sistemnya menyerupai sistem kerja. Upahnya hanya berupa sertifikat dan tentunya pengalaman organisasi yang terus diasah. Sementara organisasi di vihara aku yang di Bandung juga demikian, semuanya urus secara mandiri. Bahkan, aku terus terang cukup kaget dengan sistem seperti ini. Jujur, saat di Medan, seluruh pengurus bergabung bersama melakukan sebuah acara meski tetap project leadernya berbeda. Namun semuanya terjun langsung. Bergabung dengan organisasi vihara di Bandung benar-benar merupan beban yang luar biasa berat bahkan lebih berat daripada acara yang aku pegang di kampus. Di kampus setidaknya ada back up dari para dosen dan juga sarana serta prasarana telah tersedia. Sementara ini, aku berusaha sendiri tanpa back up, back up hanya di saat-saat terakhir, sarana dan prasarana seluruhnya diurus sendiri. Belum lagi ditambah cara menghadapi panitia-panitia yang tentunya harus berbeda dari kampus. Di kampus bisa berlaku lebih keras, tegas karena telah mirip dengan suasana kerja. Di vihara tidak demikian, tingkat kesabaran harus dinaikkan untuk menghadapi mereka yang menurut standarku sangat tidak profesional. Di kampus meski bukan sosial secara tepat, tapi panitia benar-benar bertugas melayani peserta. Mendahulukan kepentingan peserta, contohnya makan belakangan setelah pekerjaan selesai. Lain hal nya dengan bekerjasama dengan teman-teman vihara yang justru harusnya melayani malah ikut-ikutan peserta makan tanpa mempedulikan apakah peserta ada kekurangan apa ataukah pekerjaan mereka telah selesai. Seorang pembicara pernah mengatakan pemimpin yang baik harus menjadi doer bukan hanya talker. Aku sudah berusaha menunjukkannya. Turun tangan mengerjakan pekerjaan yang harusnya menjadi bagian dari mereka, bahkan perut juga tidak lapar meski tidak diisi tapi tetap saja kepekaan dan kesadaran masih kurang. Yang aku heran mengapa demikian? Sama-sama tidak dibayar, namun di kampus jauh lebih berkembang dan profesional. Meski ada juga beberapa yang tidak, tapi rata-rata demikian.

Mungkin benar kata seorang teman aku yang mengatakan bahwa aku tidak seserius dulu. Mungkin tingkat kesabaranku telah bertambah. Apapun itu, acaraku telah sukses. Kata seorang dosen padaku, jangan fokus pada orang-orangnya tapi fokuslah pada tujuannya karena sebuah organisasi takkan luput dari orang-orang seperti itu. Terima kasih telah memberikan kesempatan yang begitu berharga untuk memegang acara ini sehingga dapat melatih praktekku, meningkatkan kesabaranku. Setelah aku merenung, aku bergabung dengan organisasi vihara ini untuk menebus kesalahanku tahun lalu yang sempat resign. Mungkin saat itu aku terlalu tertutup terhadap mereka. Kini aku telah lebih membuka diri, lebih berusaha memahami mereka, dan lebih sabar menghadapi mereka, karena kita berbeda. Mereka dengan tingkah laku mereka, dan aku dengan tingkah laku aku. Tenty aku tak bisa memaksakan sesuatu yang menurutku bagus kepada mereka. Biarlah mereka begini adanya dan aku begini adanya. Organisasi ini merupakan tempat yang sangat bagus, terlalu bagus malah untuk melatih kesabaran dan emosiku dengan tingkah laku orang-orang yang berbagai macam. Aku akan menikmati perbedaan ini dan momen-momen setengah tahun ke depan lagi. Semoga saat itu aku akan menjadi orang yang sangat sabar. The point is.. serve all the mankind...

No comments:

Post a Comment