Benda itu, hungga sampai tahap ini aku menyatakan aku membencinya. Aku tak akan menggunakannya hingga suatu saat aku dituntut pekerjaan untuk menggunakannya. Jujur, kuakui benda itu cukup bermanfaat bagi yang berjauhan untuk mendekatkan diri tentunya jika keduanya menggunakan benda itu. Jika tidak, malah akan menjauhkan yang mendekat. Hingga saat ini, aku belum menemukan alasan yang tepat mengapa harus menggunakannya. Hanya sekedar dekat dengan orang lain, hanya sekedar gosip, hanya sekedar ngobrol, dan aku harus menghabiskan biaya yang tetap setiap bulan untuk menggunakannya, belum lagi harga benda itu memang sudah cukup mahal. Alasan klise yang sangat kubenci adalah "agar lebih mudah berhubungan" dan "butuh buat pergaulan". Yah, budaya sini yang memang sangat mudah teracuni oleh sebuah tren membuat benda itu semakin bersinar.
Benda itu membuat perubahan drastis.
Benda itu mengubah kebiasaan orang.
Benda itu mendirikan dinding pemisah bagi orang lain yang tak menggunakannya.
Benda itu meningkatkan keegoisan seseorang.
Memang tidak semua orang begitu, tapi yang kualami hampir setiap dari temanku berlaku seperti itu. Yang tidak? Hanya bisa terhitung dengan jari. Sungguh, benda itu telah menghipnotis semua yang penting menjadi tidak penting dan semua yang tidak penting menjadi penting bagi sesama penggunanya. Gosip-gosip semakin gencar beredar dan omongan orang dari belakang sangat sukses berjalan terutama bagi orang yang tak menggunakannya. Aku tidak akan tahu apa omongan orang di belakangku dan bergosip menggunakan benda itu. Bukan berprasangka buruk, tapi kadang feeling merupakan suatu hal yang bisa membuat mu memiliki perasa yang lebih sensitif. Apabila itu terjadi beberapa kali dan sempat terbukti tepat beberapa kali, haruskah kamu mengenyahkan feeling yang kamu peroleh? Itu seperti anugerah bagi dirimu. Hingga saat ini dari orang-orang yang kukenal sebagai pengguna benda itu, hanya segelintir yang tidak berubah. Yang ketika aku membutuhkannya, tetap merespon. Sisanya, mereka akan bertindak seolah masa bodoh dengan kebutuhanku dan seakan diriku yang salah tidak menggunakan benda itu. Bukankah itu egois sekali? Yah, mungkin alokasi biaya yang dikeluarkan hanya untuk akses sesama pengguna. Aku sangat membenci itu. Mungkin persahabatan dan kedekatan dengan sahabat hanya sebatas benda itu juga. Salah seorang sahabatku telah menjadi penggunanya, kita lihat saja perubahan dari dirinya. Aku sungguh sudah mempersiapkan mental menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Seorang sahabat lagi masih tetap setia dengan benda yang dia miliki, untuk itu tidak ada masalah dengan cara kami berhubungan.
Benda itu sungguh memiliki kuasa yang luar biasa...
Mendekatkan orang yang baru kenal...
Menjauhkan orang yang dulu dekat...
Kuakui kehebatan benda itu...
Dengan perawakan yang kecil...
Dengan segala yang dimilikinya...
Dia sukses membodohi diriku...
Dia sukses membuat perubahan drastis...
Dengan benda itu seolah orang membentuk dunia mereka sendiri...
Tak peduli dengan kebutuhan orang lain yang di luar lingkaran...
Aku terlihat seperti orang bodoh, yang memiliki feeling, tapi tidak bisa membuktikannya.
Au sungguh membenci benda itu.
No comments:
Post a Comment