I'd like to tell you time moves extremely fast this month. I really wish I can make it slower or even stop it. That's impossible, even in a dream I can't stop the time.
Mengapa aku lebih suka menulis dalam bahasa Indonesia. Jawabannya sangat sederhana, negara ini, Indonesia, tanah kelahiranku, dalam darahku mengalir dan aku dibesarkan di Indonesia, Dengan demikian, menulis dalam bahasa sendiri bukankah yang paling mudah? Mungkin sebagian orang menemukan bahwa akan lebih mudah menulis dalam bahasa asing lainnya. Itu juga hal yang sangat bagus, karena dapat berlatih dan memiliki kemampuan bahasa asing yang lain. Entah mengapa dari dulu aku tetap menyenangi menulis dalam bahasa yang sudah mendarah daging ini.
Baiklah, mari kuberbagi cerita mengenai bulan keempat. Seperti di awal kuutarakan bulan ini berjalan cepat, bulan ini juga kusebut sebagai bulan pemulihan. Bukan karena aku ingin aku lama pulih sehingga ingin waktu berjalan lambat, ini semua dikarenakan aku menghabiskan sebagian bulan ini kembali ke kampung halaman, Yah, diriku memilih melarikan diri sejenak dari semua rutinitas dan kehidupan di Bandung secara mendadak. Aku memilih tidak mengumbar kepulanganku, hanya segelintir orang yang mengetahuinya. Begitu juga dengan teman-temanku di Medan yang sedikit kaget mendengar berita kepulanganku. Sesungguhnya aku bukan sengaja menyinggung dan mengecewakan semua orang yang merasa pantas diberitahu soal ini. Aku hanya butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri, untuk berpikir jernih, untuk meluapkan segala tekanan, dengan berkumpul bersama mama, orang yang paling tidak bisa kubayangkan bagaimana perasaanku jika aku kehilangan beliau. Katakanlah ini kemelekatan,. Aku menyadari secara penuh, perpisahan itu akan datang dan kini aku belum siap, aku masih membutuhkannya berada di sampingku dan mendukungku sepenuhnya. Dua minggu kuhabiskan hanya bersama kedua orangtuaku dan empat orang temanku yang sungguh menunjukkan niat yang benar-benar ingin bertemu denganku, Sama sekali aku tak bermaksud mengatakan yang lain kurang berniat, sesungguhnya setiap orang memiliki kesibukan dan prioritas berbeda, No hurt feeling. Kepulanganku kali ini benar-benar mengistirahatkan tubuh dan jiwaku secara total. Sakit hati itu mungkin untuk yang terakhir kalinya. Berterimakasih kepada dia yang pernah menjadi sahabatku yang paling baik telah memberikan pukulan keras dan menorehkan luka terdalam sehingga membuatku setegar dan sekuat ini untuk ke depannya.
Mama selalu mengajarkan padaku "memberi lebih baik menerima" dan mengajarkan arti berbagi yang sesungguhnya. Menolong orang yang benar-benar membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita, bukan hanya sebagai pujian. Nilai-nilai yang ditanamkan di keluargaku membuatku yakin bahwa selama yang kulakukan tidak merugikan orang lain maka pada akhirnya akan ada sesuatu yang baik menunggu. That's called karma. Aku mencurahkan segala tenaga, pikiran, dan semangat untuk pekerjaan ini. Saatnya telah tiba menyerahkannya kepada orang lain, Meski yang kuperoleh tak seberapa, namun aku belajar banyak hal. Aku bersyukur mendapat kesempatan itu,. Pekerjaan ini telah kuanggap bagai anakku sendiri, Aku ingin orang lain yang mengambil alih kewajibanku mampu menyayangi dan menjaganya layaknya diriku bahkan lebih baik sehingga membuatnya berkembang menjadi lebih baik lagi.
Memasuki bulan November aku melamar ke beberapa perusahaan, dan beberapa dari mereka mengundangku untuk menjalani tes dan wawancara. Target jangka pendekku hanya lulus di bulan Februari nanti, utuk ke depannya aku belum tahu ke mana kakiku melangkah. Mama, dosen, dan kakakku berkata padaku untuk mencoba semua kesempatan dan ikutilah jalan, aku akan menemukan jalan yang ingin kutempuh nantinya.
Kembali lagi aku mengucap kata "bersyukur" memiliki orang-orang seperti mereka yang mendukungku dengan tulus,
Untuk teman-teman yang memandang rendah diriku dan secara tidak sengaja mengejekku aku juga bersyukur karena aku akan membuktikan bahwa aku punya nilai tersendiri yang patut diperjuangkan,
Untuk teman-teman yang tidak mendukungku, tidak apa-apa, aku tetap bersyukur karena kalian mengajariku untuk berusaha sendiri dan mengandalkan diri sendiri.
Untuk teman-teman yang merasa bersaing denganku, aku bersyukur aku memiliki saingan, tetapi bukankah semua orang memiliki porsinya masing-masing.
Untuk teman-teman di Sekolah Luar Biasa, aku bersyukur diberi kesempatan bagiku untuk berbagi setiap bulan. Meski tak bertemu langsung, aku bahagia kalian menerima pemberianku.
Untuk semua orang yang melayani diriku dari hari ke hari, aku bersyukur karena tanpa kalian aku akan makin repot mengurusi keseharianku.
Pengarang buku "9 Summers 10 Autums" , Iwan Setiawan dan Billy Boen, motivator dan orang sukses muda di Indonesia memberikan pandangan yang membuatku merasa yakin bahwa aku memiliki "sesuatu" yang tidak dimiliki orang lain, Berharap suatu saat aku bisa menjadi orang-orag hebat seperti mereka tentunya dengan pemikiran-pemikiran hebat yang menginsiprasi banyak orang. Mereka tidak peduli dengan ejekan, cibiran, dan cemooh orang lain di masa lalu, Mereka hanya tekun menjalani apa yang mereka yakini. And you see guys, they are great people with great ideas. Nothing's wrong! It's just not the moment in the past, but now and future, enjoy the result.
Bersabarlah, semua akan indah pada waktunya, everything happens for reason, you just need to figure out the reason.
Sebaris kalimat menutup bulan keempat ini dengan senyum hangat dan pribadi baru yang telah pulih dan lebih tegar.
No comments:
Post a Comment