Then, it’s today. 11.11.11 3 couples of eleven and six of one. This unique and beautiful date has magic to make everyone wish for this special day. I wondering whether it’ll make our wishes come true but some people say nothing wrong, at least they have try. So, I’ll make my wishes too today. Standard and simple wishes that been always in my praying everyday. Why? Because for me, today is no different with yesterday or tomorrow, it’s just lucky to have a beautiful name that make it so precious. It still has morning, noon, till night, 24 hours, 1440 minutes, 86400 seconds. And after all, it’s just a day with unique name.”
Sebenarnya 11 bagiku adalah besf of the best, yang kuambil dari sebuah novel. Di atas kutipan beberapa kalimat yang kutulis di tumblr milikku pada hari yang unik itu. Sebuah tanggal yang memberi harapan kepada banyak orang. Bahkan pukul 11.11 siang dan 11.11 malam orang-orang begitu menantikan saat itu dan membuat sebuah harapan. Aku malah tidak menantikan saat-saat itu karena menurutku hari itu adalah hari yang biasa saja hanya dia beruntung berada di tanggal unik dan bahkan menjadi hari pernikahan banyak pasangan. Hari yang dipilih pasangan-pasangan tersebut untuk memulai bingkai baru dalam hidup mereka. Hari itu juga banyak dirayakan orang dengan berbagai perayaan. Nah, bagaimana dengan diriku?
Jumat, 11/11/11, diriku membuka mata dan menyadari enam jam telah berjalan di tanggal bagus itu. Aku mengecek telepon genggamku dan mulai mengetik beberapa baris kalimat di tumblr dan juga twitter. Setelah itu aku berangkat ke kampus untuk menemui dosen pembimbing skripsiku. Setelah bimbingan kami berbagi cerita lain, tentang apa yang harus kulakukan setelah lulus nanti, jalan mana yang dipilih, dan lain sebagainya. Setelah itu, aku pulang ke kos dan mulai memasak untuk makan siang. Hari itu aku vegetarian, bukan untuk merayakannya tanggal unik itu tetapi untuk mengganti hari sebelumnya yang tidak kulaksanakan dan bahkan aku lupa kapan terakhir aku melaksanakan disiplin itu. Ketika memasak, ada salah seorang teman baruku mengajakku untuk menemaninya nonton. Kalau kamu benar-benar mengenal diriku, sobat, aku sangat berusaha tidak menolak ajakan teman-temanku. Mengapa? Alasannya sangat sederhana, karena aku tahu bagaimana rasa kecewa itu ketika ajakanmu ditolak dan bahkan lebih sakit jika terjadi berulang kali. Aku pun mengiyakan dan segera menyelesaikan masakanku dan makan siangku tentunya. Aku segera berangkat menemuinya yang telah lebih awal tiba. Kami mengobrol hingga sejam saat menunggu film. Sebuah film petualang Tin Tin cukup menghibur dan lucu. Selesai nonton, kami langsung pulang dikarenakan hari sudah sore. Kembali ke kamar kosku, aku membaca novel dan ada salah seorang teman kampusku ingin curhat sehingga aku pun mendengarkannya. Yah, aku selalu punya waktu dan uang untuk pergi bersama teman-temanku. Untuk teman-temanku baik dekat maupun tidak, aku selalu berusaha memberikan yang terbaik. Tetapi diriku selalu tidak menerima balasan yang sama bahkan bisa dikatakan buruk, Tidak apa-apa, karena aku tahu sesungguhnya aku masih memiliki beberapa teman yang benar-benar tulus kepadaku. Dan malam itu pun aku tidur lebih awal dengan lelap...
No comments:
Post a Comment