Hari ini permulaan sebuah minggu sekaligus bulan yang baru. Hari ini aku hampir menutupnya dengan sempurna jika hal itu yang tak sengaja kuketahui merusak semuanya. Yah, aku hanya manusia biasa yang memiliki hati yang rapuh. Hal itu berulang kali membuatku terpuruk. Aku ingin melupakannya sungguh. Aku ingin mengenyahkannya dari hidupku agar dia tidak lagi memporakporandakan hatiku. Aku benci hal itu berulang lagi terjadi. Tidak bosan-bosannya mengganggu ketenangan hidupku. Apakah hal itu? Hanya diriku yang tahu. Biarlah orang lain menebaknya, hanya diriku yang paling tahu.
Aku benci dibohongi. Aku benci dengan hal yang disembunyikan dariku. Bagiku, itu jauh lebih sakit daripada sebuah keterusterangan. Tidakkah mereka tahu akan hal itu? Apakah begitu susah sebuah keterusterangan? Mungkin aku harus menebalkan perasaan agar tidak merasakan sakit. Aku menyesal tidak dapat menyelamatkan seluruhnya. Mungkin jodoh kami berakhir hingga di sini. Meski harapanku dulu jauh dari kenyataan ini, namun yang terjadi beginilah adanya. Aku lelah menyelamatkannya sementara di pihak lain tidak merespon. Sudahlah, ini semua lebih dari cukup menghancurkan diriku. Trauma? Mungkin saja, aku tak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkannya. Yang pasti, aku tidak akan mempercayai siapapun hingga aku mempercayai dia dan dia. Berkali-kali, aku jatuh dan terbangun oleh orang yang menolongku. Orang yang kuinginkan terus di sampingku, ternyata hanyalah orang yang sementara datang untuk meninggalkanku pada akhirnya.
Kebahagiaan dan kesedihan datang sepaket. Beginilah hidup, bukan? Ketika ada kebahagiaan datang, aku boleh berbahagia dan menikmatinya, tetapi di sisi lain aku harus bersiap menyambut kesedihan yang menyusul. Aku tahu benar bahagia atau sedih bergantung pada pikiran, yah kekuatan pikiran. Percayalah padaku, itu hal yang teramat susah dilaksanakan. Aku harus banyak berlatih agar ketika kesedihan itu bisa kutanggapi dengan hati lapang. Melepas, hal wajib yang harus dilakukan. Aku harus berkata pada diriku sendiri, aku bisa melepaskan dan aku harus melepaskan.
Melepas kejadian-kejadian manis yang pernah kami lalui...
Melepas kejadian-kejadian pedih yang pernah aku alami...
Melepas mereka yang pernah menjadi harapanku...
Melepas mereka yang tak lagi membutuhkanku...
No comments:
Post a Comment