Ninth Month in 20th

Hello... !!! 

Tak terasa sudah sebulan.. meski belum genap sebulan... nyaris aku hampir terbiasa dengan keadaan baruku... Kosan baru.. lingkungan baru...kebiasaan baru.. Aku menikmatinya...Ketika UTS aku sempat mengambil athasila selama 6 hari. Itu sempat membuat berat badanku sedikit turun. Tentu aku juga senang akan hal itu. Ujianku ada yang lancar ada yang tidak... Berserah pada hasilnya saja. Seusai UTS aku berlibur ke Jakarta sesuai rencana selama 3 hari 2 malam. Sebelumnya rencana itu hampir batal dikarenakan Jakarta yang dilanda hujan besar dan banjir selama beberapa hari. Selain itu, selama beberapa hari itu sedang maraknya teror bom. Namun akhirnya, kami tetap berlibur di Jakarta. Sungguh menyenangkan bisa melepas stress sejenak seusai UTS. Setelah itu, harus kembali dengan rutinitas yang membosankan. Ada kejadian buruk minggu ini yaitu hilangnya jam tanganku. Sungguh, aku jauh lebih rela handphone yang hilang. Pertama, jam tangan itu pemberian mama. Kedua, harganya jauh lebih mahal dari handphone. Aku lebih sakit menghilangkan barang pemberian orang daripada barang yang kubeli sendiri. Apa mau dikata, itu terlanjur hilang. Setelah kehilangan jam tangan itu, aku sempat sakit. Entah karena jam tangan atau karena memang kondisi tubuh yang sedang lemah. 3 minggu lagi aku akan berlibur ke Singapura bersama teman-teman yang kebetulan anak KMB. Semoga aku menambah lembaran kenangan indah. Seusai UAS, aku juga akan berlibur bersama teman-teman kampus ke Bali dan Lombok. Ini mungkin akan menjadi pertama dan terakhir kalinya aku menjadi seksi sibuk. Sungguh lelah dan makan hati mengurus semuanya. Aku merasakan sekali pengaruh BB di pergaulan. Kadang aku membenci pengguna BB yang tidak membalas sms, tapi ketika di BBm dibalas. Sungguh, aku sangat tidak menyukai dan menurutku tidak ada alasan mengelak untuk itu. Selain itu, aku merasa benar-benar lelah menghadapi segala tingkah laku orang yang seenak hatinya dan tidak memikirkan kepentingan orang lain. Aku lelah harus mengalah terus menerus, lagi dan lagi. Mungkin ini saatnya aku menunggu. Aku benci mengajak. Aku benci berharap. Aku benci kecewa.