Two days that make me extra exhausted and extra happy.
Kembali lagi ke kota kecil yang kurindukan, kota kembang dimana bunga-bunga bersemi dengan indahnya. Kadang aku bertanya diriku sendiri dengan heran, mengapa aku bisa jatuh cinta dengan kota ini. Mungkinkah suasananya, kenangan, atau orang? Kedatanganku kali ini untuk menghadiri pernikahan teman kantorku. Aku telah berjanji padanya untuk hadir pada pestanya menyambut gerbang kehidupan lain dalam hidupnya.
Sungguh menjengkelkan mengetahui namaku tidak terdaftar pada booking list travel. Syukurlah, masih tersisa satu tempat duduk di samping supir, sehingga malam itu aku tetap berangkat ke Bandung. Hal yang seperti biasa kulakukan selama perjalanan adalah tidur karena cukup lelah dan setelah berhenti sejenak di rest area maka aku akan bangun, menghitung kilometer demi kilometer sepanjang sisa perjalananku. Suatu kebiasaan yang tidak pernah berubah. Perasaanku tak menentu kali ini melihat kilometer yang semakin membawaku dekat dengan Bandung. Orang pertama yang kutemui saat kumenginjakkan kakiku kembali di kota ini adalah dia. Dia masih seperti dulu, tak banyak berubah dan aku tetap merasakan perasaan yang sama seperti dulu. Bertemu dengan beberapa orang baru malam itu, kemudian menghabiskan waktu berdua hingga larut malam. Saat itu, meski aku lelah luar biasa karena minggu ini aku cukup sibuk, tapi aku luar biasa senang, merasakan dinginnya udara Bandung dan suasana malam yang menyenangkan.
At Kopitiam Oey Braga |
Keesokan paginya, aku bersama tiga orang sahabatku berjalan-jalan mengelilingi beberapa tempat di Bandung. Ini kesempatan yang sangat langka bisa mengumpulkan orang-orang terdekatku dalam satu waktu. Kami mencoba kuliner khas Bandung dan juga puas foto-foto di Braga, salah satu tempat favoritku di Bandung, dan berakhir di Paris van Java. Malamnya, aku menghadiri pesta pernikahan teman kantorku. Setiap menghadiri pesta pernikahan, aku selalu merasa terharu. Dua orang yang akhirnya bersatu dalam sebuah komitmen dan memulai babak baru dalam kehidupan. Setelah perjalanan panjang maupun singkat, mulai hari itu mereka akan mendukung satu sama lain dalam menjalani sisa-sisa hari dalam kehidupan ini.
At Vihara Vipasana Graha Lembang |
Hari terakhir di Bandung adalah hari yang luar biasa bahagia. Setelah hampir setengah tahun aku tidak berkunjung ke Vihara Vipasana Graha di Lembang, pagi ini aku menyempatkan diri beribadah di sana. Aku berdoa dan memohon petunjuk, sejak dulu ketika ada perasaan tak nyaman dan resah, aku selalu mencari sebuah jawaban di sana. Kali ini, aku juga mendapat sebuah jawaban dan membuatku merasa lebih baik. Hari ini hanya dua sahabatku yang ikut dan didampingi seseorang yang istimewa. Bahkan kedua sahabatku bisa merasakan adanya perubahan di wajahku. Mungkin aku bukan tipe orang yang pintar menyembunyikan perasaan, sehingga orang itu bisa dikatakan cukup bodoh jika tidak menyadarinya bukan? Yah, dia menemani kami bertiga dan kami juga makan siang bersama di sebuah restoran dekat vihara dan berfoto-foto di sana.
At Sapu Lidi Lembang |
The same place in different moment make much better feeling. Dulu aku pernah mengunjungi tempat ini bersamanya dan kali ini seakan kenangan itu muncul kembali. Nostalgia yang membuatku makin terperangkap dan aku meminta sahabatku merekam momen kali ini. Kemudian, kami mengunjungi tempat paling favoritku di Bandung saat ini, Belle Vue. Sebuah cafe Prancis di GH Universal Hotel yang memiliki arsitektur yang sangat indah. I wished time could freeze the moment. Satu hari untuk dua tahun yang hilang sungguh tidak cukup, namun aku cukup bahagia. Gather with your best friends and your beloved one, what can happier than this? Momen ini kembali terekam dalam lensa. Hanya dalam lensa, aku dapat membuat momen ini tetap abadi dan tidak akan pernah hilang.
This moment, I wished time could stop, seeing the beautiful view with him beside me. One of my wishes did come true... |
Sebuah perpisahan adalah sebuah pertemuan yang tertunda. Waktu yang singkat sudah cukup membahagiakan dan sebuah pelukan hangat mampu meredam segala ketidaknyamanan. Aku hanya terdiam tanpa berkata apa-apa karena aku membenci perpisahan, perasaan ditinggalkan, dan perasaan dikecewakan. Mungkin ini dulu perasaan seperti ini yang pernah dia rasakan, kini kurasakan. Aku hanya menyerahkannya kembali kepada waktu yang akan menjawabnya. Atau mungkin aku akan kembali mencapai titik jenuh menunggu dan mengharapkan sesuatu yang tidak tentu. Whatever it is, let cheer up myself, always, cheers!
Miss you so... |
No comments:
Post a Comment