I’m praying to Buddha… Let’s time reveal everything. Waiting for the sign. The one for me is he who will come to me with that kind of flower.”
Selesai sudah satu cerita, aku harus melanjutkan langkahku ke cerita selanjutnya. Kembali lagi ke kebiasan menyibukkan diri. Mungkin aku termasuk tipe orang yang senang akan kesibukan. Begitu pula kata mama, aku ini tipe pekerja keras yang meski sudah seharusnya bisa tenang dan nikmati tetapi tetap saja mau kerja. Aku menyukai pekerjaanku ini, untuk itu ide kreatifku muncul. Sementara skripsi, sungguh malas memulainya. Aku ingin lulus Februari nanti. Seharusnya aku masih memiliki satu tahun hingga pertengahan tahun depan, tapi diri ini telah mencapai masa jenuh sehingga ingin menyelesaikannya dalam setengah tahun ini.
Dia.. Dia.. Dia.. Saat ini aku hanya berdiam di tempat. Aku telah menyisipkan permohonan dalam setiap doaku. Orang itu akan datang dengan tanda jenis bunga itu. Untuk itu, siapapun yang berada di sampingku, aku hanya bersyukur masih memiliki dan masih berarti bagi mereka. Aku sudah lelah memulai. Aku sudah letih berinisiatif terhadap siapapun itu, baik dekat atau biasa saja. Aku sudah mencapai tahap jenuh itu. Aku tidak lagi memiliki semangat itu. Yang ada di otakku sekarang adalah pemikiran lain tentang masa depanku. Sekarang hal yang tak penting akan kuenyahkan dari hidupku. Meski ku tak tahu ke mana kaki ini akan melangkah, aku akan mengikuti jalannya arus.
I’m praying to Buddha… Let’s time reveal everything. Waiting for the sign. My way will appear and make a road for me...
I’m praying to Buddha… Let’s time reveal everything. Waiting for the sign. My way will appear and make a road for me...
No comments:
Post a Comment