Hari ini sudah kutunggu-tunggu dari sebulan yang lalu, bahkan menjelang hari H aku merasakan nervous... Bahkan aku bolos 1 mata kuliah. Padahal jatah bolosku juga harus disisakan buat Workshop 2 minggu yang lalu. And, this time, I feel back.. where there's Buddha Dharma, there's a way...Bertepatan hari Workshop kuliah ditiadakan dan bertepatan dengan hari ini, dosennya berhalangan hadir sehingga digantikan dengan dosen lain yang mengajar dengan sangat tidak jelas, sehingga tidak akan pengaruh besar jika aku tidak mengikutinya. Perjalanan ke Jakarta membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Dari Bandung, aku berangkat bersama beberapa teman vihara dan sudah mengalami kemacetan yang lumayan, tiba di Jakarta, bukan Jakarta namanya kalau tidak macet, dan tidak lupa adanya acara tersasar terlebih dahulu sebelum kami tiba di Gedung Kemayoran. Kami terlambat dan di sana telah duduk ribuan orang. Alhasil, kami duduk di baris terakhir. Setelah acara pembukaan dengan meditasi duduk dilanjutkan dengan persembahan lagu Avalokitesvara oleh para murid Master Thich Nhat Hanh, inilah sesi yang paling kutunggu-tunggu. Melihat beliau dari jauh dan mendengar suara beliau dari microphone saja aku telah merasakan kedamaian itu, dan itu sudah cukup bagiku. Kuakui susah sekali untuk berkonsentrasi mengenai apa yang disampaikan beliau di tengah suara peserta yang hadir di sana, suara orang yang terlambat, suara orang yang membuka plastik berisi roti dan dengan keadaan loudspeaker yang suara kecil dan tidak jernih. Butuh perhatian jauh lebih besar untuk tetap fokus terhadap beliau. Namun, aku tidak akan menyesal mengingat lusa aku akan menghadapi 2 uts dan telah bolos 1 mata kuliah. Ini kesempatan berharga bertemu beliau. Salah seorang temanku tidak berkesempatan bertemu dengan beliau. Dia mengatakan mungkin saja suatu hari nanti dia yang akan berkunjung ke Prancis. Jika aku di posisi dia, aku benar-benar menyangsikan akan hal itu. Ketika aku telah berkesempatan terbang begitu jauh, ke Eropa benua impianku dari dulu, terlalu banyak tempat untuk dikunjungi dan ketika aku mengikuti paket tour, Plum Village tidak terdapat dalam daftar perjalanan. Aku belum cukup kekuatan untuk benar-benar menenggelamkan diriku dalam mempelajar Dharma, butuh waktu yang tidak singkat. Berikut ini intisari yang kudapatkan dalam talkshow "Peace Is Every Step":
Cinta : Maitri, Karuna, Upeksha, dan Mudita.
When you love someone, you are there with her/him. How can you love if you are not there?
Langkah pertama mencintai seseorang yaitu hadir (memiliki waktu) untuk seseorang. Jika kita terlalu sibuk, bagaimana kita memiiki waktu untuk bersamanya. Melatih kesadaran itu berarti full presence.
The most precious thing you can offer to your beloved one is presence.
Kemudian, mendengarkan penderitaannya dan memahami penderitannya, kemudian mengubahnya. Inilah yang disebut karuna.
If you can't understand, you can't love.
If you can't understand his/her suffering, you can't love and make him/her happy.
Ucapan yang penuh cinta kasih dan mendengar dengan penuh kesadaran akan memulihkan komunikasi.
To understand others' sufferings, you have to understand your own suffering before.
Understanding have karma to transform healing.
If others make us suffer, because they don't know how to handle their suffer.
He is living in his own suffering and you are affected to his suffering.
He needs help, not punishment.
He is the one who need help and I'll help him.
I'll go to him and in front of him listen to his suffering with heart.
If you have compassion, you'll not feel suffering.
He has the same suffering that we have.
When you love someone, his suffering become your own suffering.
When you love someone, his happiness become your own happiness.
No comments:
Post a Comment